Mohon tunggu...
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Content Creator

Blogger Purbalingga, Jawa Tengah. Traveller.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda SARA bukan Masalah, yang Jadi Masalah Kamu Baik atau Jahat?

27 Desember 2016   16:21 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Iampoopsie.com

perbedaan-agama-58623268169373ba06c078c1.png
perbedaan-agama-58623268169373ba06c078c1.png
Bijaksanalahdalam menyikapi perbedaan, lebih baik memperbaiki diri sendiri, daripada harus nyinyir dengan urusan orang lain, bahkan sampaimengejeknya.

Dansekedar informasi, Nenek Moyang kita tidak beragama. Tetapi merupakanaliran kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Sejatinyamereka ingin menyembah kepada Tuhan, namun zaman dulu belum adaagama. Mereka belum tahu bagaimana cara menyembah Tuhan. Sehinggamereka percaya bahwa ada roh-roh yang tak kasat mata yang menaungialam semesta. Mereka percaya bahwa bebatuan dan pohon besar merupakantempat para Dewa. Hingga zaman terus berubah, peradaban merambah danperdangan merajalela. Agama Hindu masuk di Kutai, Kalimatan Timur.Berabad-abad lagi, agama Budha masuk, terbukti banyak peninggalankerajaan-kerajaan Budha di masa itu.

Selangbeberapa waktu, Pedagang Gujarat, Persia dan India masuk. Merekamembawa agama Islam, jalur mereka melalui Selat Malaka, sehinggakerajaan pertama Islam terletak di Samudera Pasai, Aceh.

Padaabad 13, bangsa Eropa masuk untuk mencari rempah-rempah. Dengan itu,agama Katholik dan Protestan masuk ke Indonesia.

Tidakpercaya dengan itu? Coba buka kembali materi Sejarah kita. Pelajariperadaban manusia Indonesia dari zaman nomaden, zaman batu, zamankerajaan dan lainnya. Atau kunjungi museum-museum, pasti adapeninggalan sejarahnya seperti kapak perimbas, pundak berunden, fosildan lainnya.

Ataumasih belum percaya juga? Lihat bangunan megah Candi Prambanan.Bangunan tersebut dibangun pada masa Dinasti Sanjaya yang beragamaHindu. Atau lihat Candi Borobudur, bangunan yang masuk ke tujuhkeajaiban dunia itu dibangun pada Zaman Dinasti Syailendra yangberagama Budha, dengan sang arsitek Guna Darma.

Danmasih banyak lagi peninggalan sejarah lainnya dengan segala sisiperbedaan. 

Marikita sirami negeri ini dengan prestasi, bukan dengan olok-olokan.Kita sudah dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun