Mohon tunggu...
Eri Udiyawati
Eri Udiyawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Content Creator

Blogger Purbalingga, Jawa Tengah. Traveller.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda SARA bukan Masalah, yang Jadi Masalah Kamu Baik atau Jahat?

27 Desember 2016   16:21 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalaumau beli sate, lebih baik di pertigaan itu,” ucapnya sambilmenunjukkan warung sate pertigaan yang berjarak sekitar 300 meterandari kami saat ini.

“Baik,Mbak, terima kasih banget ya,”

Selamatlagi kita.

Hidupdi Jakarta saat itu membuka mataku, ya begitulah hidup denganperbedaan. Namun menyatu dan saling bersinergi. Ketika kita salingmenghormati, pastinya harmonis yang ada. Di daerah tempat kost,banyak juga yang non muslim, tapi kita bisa mengobrol tanpa harusmenyinggung agama. Dan saya betah di Jakarta, sampai tahun 2009 sayaharus pulang karena kuliah di Semarang.

Sejatinya,masalah agama urusan kita masing-masing. Agamamu untukmu, agamakuuntukku. So, mari kita intropeksi diri, bahwa urusan agama itumenjadi urusan pribadi masing-masing, kita tidak boleh ikut campurakan urusan agama mereka, pun tidak boleh mengganggu aktivitas agamamereka.

Perbedaandi dunia ini juga Tuhan yang menciptakan. Kalau kita sama semua,tentu tidak menarik, karena perbedaan untuk menjadikan sesuatu yangindah.

Terlebihkita di Indonesia, banyak suku, adat, ras, agama dan kepercayaanlain. Apakah kita yang sengaja membuat perbedaan itu? Tentu tidak,semua itu Tuhan yang telah mengaturnya. Biar kita juga belajarbagaiamana kita saling menghormati dan menghargai sebuah perbedaan.

Apapunsuku, adat, ras dan agama kita, kalau kita baik, orang tidak pernahmempermasalahkannya. Yang jadi masalah adalah ketika kita berbuatjahat, entah dari golongan apapun kita. Kalau kita jahat ya jahat.Mau ber-KTP beragama apa pun, kalau kita pencuri, tetaplah pencuri.

Janganmenjadi seperti anak TK, yang mempermasalahkan perbedaan menjadiperdebatan dan sindiran.

Baca juga : Jangan Mudah Percaya Berita Hoax, Karena Hanya Memecah Belah Kerukunan Beragama

Negeriini diperjuangkan dari macam-macam ras, suku, golongan, agama dankepercayaan. Mereka berperang hingga titik darah penghabisan hanyabertujuan Indonesia merdeka. Dulu para pahlawan ketika berjuang tidakmempedulikan dirinya kulit putih atau hitam, dari suku dan daerahmana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun