Seperti yang disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno: dari lidah turun ke hati, dari hati naik ke kepala, dari kepala turun ke dompet.Â
Kalau orang mencoba makanan yang enak, dia akan puas, lalu jatuh hati. Kalau sudah jatuh hati, dia bersedia mengeluarkan uang untuk mendapatkannya (pergi ke restoran, bahkan ke tempat asal). Berikutnya, dia akan mencoba memasaknya di rumah, menjadikannya sebagai salah satu menu harian.
Dari pihak pemerintah, diharapkan mendorong diaspora yang terjun ke dalam bisnis kuliner, dengan mengajak investor baru, memberikan tawaran pinjaman lunak, dan bantuan dari pakar kuliner di dalam negeri. Seperti yang disampaikan Chef Budiono Sukim, Indonesia tidak kalah dengan Thailand, Vietnam, atau Jepang, tetapi promosi haruslah berskala besar.
Namun, sosialisasi dan dukungan bukan hanya diberikan kepada diaspora, yang memang menjadi pintu Indonesia, melainkan juga kepada masyarakat Indonesia sendiri, agar memiliki konsep yang sama dan kegiatan terintegrasi, karena ada misi lain, yaitu gastrowisata.
Mexico City, 3 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H