Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mampukah Kuliner Indonesia Hadir dalam Menu Sehari-hari Masyarakat Dunia?

3 Maret 2022   09:54 Diperbarui: 3 Maret 2022   13:41 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Madura. Foto: dokumentasi pribadi.

Bandingkan dengan negara yang telah sukses membentuk imej itu, misalnya Thailand = Tom Yam, Korea = Kimchi, Italia = Pasta. Bukan hanya imej, tetapi juga devisa yang besar.

Kuliner Indonesia. Foto: dokumentasi pribadi.
Kuliner Indonesia. Foto: dokumentasi pribadi.

Bisakah program “Indonesia Spice Up The World” diandalkan?

Program “Indonesia Spice Up The World” berfokus utama pada ekspor rempah-rempah dan bumbu, utamanya lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, vanila, dan kecap manis. Dari sini diharapkan akan tercipta imej kuliner Indonesia yang kaya rempah. 

Bersamaan dengan program itu, ditargetkan pembukaan 4000 restoran Indonesia di berbagai penjuru dunia, menjagokan lima masakan: rendang, soto ayam, gado-gado, nasi goreng, dan sate.

Namun, program saja tidak cukup. Pemerintah Indonesia harus melakukan banyak hal. Yang utama adalah agar program ini berkelanjutan dan mutu rempah-rempah, bumbu, serta makanan haruslah berkualitas tinggi.

Pihak Kemenparekraf sendiri telah mencatat kendala yang dihadapi restoran Indonesia di luar negeri, seperti akses terhadap bumbu (yang terbatas dan mahal). Pasar yang kecil di luar negeri menyebabkan harga menjadi mahal. Bagaimana penyelesaiannya? Apakah program “Indonesia Spice Up The World” adalah jawabannya? Namun, jika targetnya hanya diaspora Indonesia, tidak akan terjadi perubahan apapun.

Nasi Madura. Foto: dokumentasi pribadi.
Nasi Madura. Foto: dokumentasi pribadi.

Kita tentu berharap bahwa program “Indonesia Spice Up The World” memang bener-benar dirancang untuk masyarakat dunia. Untuk menyukseskannya, harus disosialisasikan kepada diaspora Indonesia. 

Kuliner Indonesia harus dipromosikan dengan baik: enak dan berkualitas. Tidak hanya rendang, soto ayam, gado-gado, nasi goreng, dan sate. 

Semur mungkin bisa menjadi alternatif, apalagi untuk memasaknya digunakan lada, pala, cengkeh, dan kecap. Buatlah juga video-video cara memasaknya dengan bahasa setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun