Aplikasi OpenSID gratis, siapa saja dapat menggunakannya, tetapi Eddie Ridwan dan tim memilih cara tidak dengan model donasi, melainkan dengan mengajak masyarakat desa berpartisipasi secara aktif, ikut mengembangkan aplikasi-aplikasinya, dan dihimbau memberikan donasi. Tujuannya adalah agar masyarakat desa itu mempunyai rasa memiliki. Dengan demikian, digitalisasi sistem informasi desa akan terus hidup dan berkembang.
Eddie Ridwan menjelaskan bahwa OpenSID bukanlah satu-satunya aplikasi yang ada di Indonesia untuk digitalisasi sistem informasi desa. Pemerintah Indonesia juga telah mengimplementasikan beberapa aplikasi, demikian juga para LSM.Â
Namun, ada bedanya. Pemerintah pusat umumnya membuat aplikasi-aplikasi yang tidak terintegrasi, sementara para LSM membuat aplikasi sesuai dengan misi setiap organisasi. OpenSID adalah sebuah aplikasi yang mengintegrasikan informasi desa dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan desa. Â
Ada banyak manfaat yang dapat dicapai, di antaranya: kantor desa menjadi lebih efisien dan efektif, pemerintah desa menjadi lebih transparan, layanan menjadi lebih baik dan cepat, tercapai tertib administrasi, dan perencanaan pembangunan desa akan berbasis pada data (real).
Melihat proyek awal berjalan dengan baik dan lancar, Eddie Ridwan pun mengajak para diaspora Indonesia lainnya, terutama yang berada di Victoria (Australia), untuk berpartisipasi; sementara desa-desa di Indonesia mulai tertarik menggunakan aplikasi OpenSID.
Atas ajakan tersebut, salah satu proyek diaspora bangun desa yang muncul adalah proyek The Making of a Smart Village yang dilaksanakan di desa Nelelamadike (Flores Timur, NTT) pada tahun 2018 oleh IDN Chapter Victoria (Australia). Iwan Wibisono menerangkan bahwa, sebagai pembuka, digunakan aplikasi OpenSID untuk digitalisasi administrasi desa. Sebagai hasil, untuk mengeluarkan surat ijin, yang biasanya 1 hari, hanya diperlukan waktu kurang dari 1 menit, karena sistem informasi sudah terintegrasi.
Proyek The Making of a Smart Village di desa Nelelamadike bukan hanya mengimplementasikan aplikasi OpenSID, tetapi juga dibuat program-program lain, seperti peningkatan mutu tenun (agar para ibu lebih profesional dalam produksi dan pemasaran tenun, sehingga ekonomi desa pun bisa meningkat) dan pembangunan sekolah taman kanak-kanak.
Sebagai tambahan catatan, ada 4 jenis fitur OpenSID, yaitu:Â
1) tingkat dasar (pada tataran ini desa memiliki sistem data kependudukan sederhana, sistem program pembuatan surat keterangan, dan website desa, 2) tingkat berkembang (pada tataran ini desa sudah memiliki sistem data statistik sederhana, sistem laporan penduduk, sistem data bantuan desa dan distribusi bantuan, 3) tingkat maju (pada tataran ini desa sudah memiliki sistem keuangan digital, sistem data pembangunan desa, sistem laporan desa, dan sistem inventaris, dan 4) tingkat mandiri (pada tataran ini desa sudah memiliki sistem layanan mandiri, sistem pemetaan desa, dan sistem data pertanahan).Â