Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sao Paulo, dari Sebuah Desa Religius Menjadi Kota Kapitalis Terbesar di Amerika Latin

3 Juli 2019   08:13 Diperbarui: 10 Juli 2019   22:55 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sao Paulo, karya pelukis wanita Brasil bernama Tarsia do Amaral yang dibuat pada tahun 1924. Dokumen Pribadi 

 

Sejarah Brasil (di bawah kekuasaan orang-orang Eropa) erat hubungannya dengan Perjanjian Tordesillas, yang dibuat antara kerajaan Spanyol dan Portugis pada tanggal 7 Juni 1494. 

Perjanjian yang ditandatangani di kota Tordesillas ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari konflik kepentingan (pembagian wilayah navigasi dan koloni) kedua kerajaan tersebut setelah armada maritim masing-masing menemukan rute ke dua benua: Asia dan Amerika.

Berdasarkan perjanjian, sejak tahun 1500 wilayah Brasil menjadi milik Portugis. Namun, baru pada akhir tahun 1530 Raja Joao III mengutus Martim Alfonso de Sousa memimpin ekpedisi ke Brasil untuk kemudian mengadministrasikan wilayah tersebut secara resmi di bawah kekuasaan kerajaan Portugis. Maka, berangkatlah lima kapal laut ke sana pada tanggal 3 Desember 1530 dengan membawa 400 anggota awak kapal. 

Pada tahun 22 Januari 1532 Martim Alfonso de Sousa mendirikan kota pertama di Brasil yang diberi nama Sao Vicente (sekarang bernama Santos yang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Sao Paulo) dengan model tata kota Eropa (baca: Portugis), termasuk di dalamnya gereja (baca: agama katolik).

Pada tahun 1554 sekelompok misionaris Yesuit, yang dipimpin Pastor Manuel da Nobrega dan dibantu calon pastor Jose de Anchieta, tiba di Sao Vicente dan memutuskan membangun sebuah sekolah agama Ordo Yesuit di dataran tinggi utara Sao Vicente, sebuah tempat di antara  Sungai Tiete, Anhangabau, dan Tamanduatei. 

Tujuan mendirikan sekolah agama tersebut adalah untuk melakukan katekisasi penduduk asli setempat. Itu sebabnya, dibangunlah Patio do Colegio (sekarang terletak di pusat kota Sao Paulo). Pendirian sekolah agama Patio do Colegio ini merupakan cikal bakal berdirinya kota Sao Paulo (ibukota Provinsi Sao Paulo) di kemudian hari.

Tanggal resmi lahirnya kota Sao Paulo adalah 25 Januari 1554, yaitu ketika misa pertama di Colegio do Patio diselenggarakan untuk meresmikan sekolah agama tersebut. Oleh karena tanggal 25 Januari adalah tanggal pertobatan Rasul Paulus dari Tarsus, wilayah tempat didirikan Patio do Colegio tersebut diberi nama Sao Paulo (demikian juga nama provinsinya).

Untuk membedakan kota lain (terutama di Portugal) yang juga bernama sama, wilayah ini sering disebut dengan nama Sao Paulo de Piratininga 'Sao Paulo yang terletak di Piratininga' dan sekolah agama tersebut bernama lengkap Real Colegio de Sao Paulo de Piratininga.

Perlu dicatat bahwa bangunan Colegio do Patio sampai sekarang masih ada dan termasuk salah satu dari sedikit bangunan yang tidak mengalami renovasi (baca: penghancuran dan pembuatan konstruksi baru).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun