Setelah diberikan 'pembekalan rohani' korban akan merasa berdosa dan ingin sekali berubah untuk berjuang di jalan Allah. Dan si korban tentu akan melakukan apa saja yang dianggapnya sebagai bentuk jihad untuk fii sabilillah, termasuk aksi terorisme. Baginya membunuh seorang kafir (org yang berbeda dengan keyakinanya) adalah hal yang benar dan mulia. Dan mati karena dibunuh oleh orang kafir/anshar thagut adalah hal yang mulia dan akan masuk surga.
Setelah melakukan aksi terornya, teroris juga akan merasa senang jika perbuataanya itu di publish media secara massal, termasuk pengungkapan identitas dirinya, karena hal tersebut merupakan ajang untuk eksistensi mereka. Para penganut paham ini setiap individunya memiliki akun media sosial lebih dari satu. Hal ini bertujuan untuk mengangkat tagar di media sosial sehingga banyak simpati yang mereka dapatkan dari khalayak.
Dan inilah yang berbahya, karena siasat -- siasat mereka yang menyasar pada kaum milenial / muda berhasil karena generasi saat ini lah yang aktif menggunakan media sosial sedangkan untuk regulasi dan penggunaan yang baik dan benarnya belum mereka pahami. Radikalisme bukan hal yang mudah untuk ditumpas karena sejatinya kita manusia memiliki paham radikal itu sendiri, hanya saja bagaimana kita mengelolanya sehingga tetap sesuai pada ajaran agama yang ada dan sesuai aturan negara yang berlaku.
Referensi
Hadziq, A. (n.d.). NASIONALISME ORGANISASI MAHASISWA ISLAM DALAM MENANGKAL RADIKALISME DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SURAKARTA. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al -Thariqah, 4, No.1. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uir.ac.id/inex.php/althariqah/article/download/2791/1797/&ve=2ahUKwjT_JmvsNfvAhVWWX0KHXv4AOwQFjAEegQICRAC&usg=AOvVaw17KMKnkKtVTHhRUMDc2Wd
Hasani, I.; B. T. (2012). dari Radikalisme menuju Terorisme (I. dan Nb. T. Hasani (ed.)). Pustaka Masyarakat Setara.
Manthovani, K. (2016). Radikalisme dan Terorisme dalam Perspektif Psikologi Sosial. Universitas Indonesia. https://www.ui.ac.id/radikalisme-dan-terorisme-dalam-perspektif-psikologi-sosial/
Nma, T.; (2021). Kronologi Penyerangan Mabes Polri oleh ZA. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210331205834-20-624646/kronologi-penyerangan-mabes-polri-oleh-za/amp
Puspita, R. (2020). KONTRA-RADIKALISASI MEDIA SOSIA DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 6, No.2.
Corbuzier, Deddy. (2021) ILMU CUCI OTAK TERORISME !! KITA BONGKAR !! Deddy Corbuzier Podcast
https://youtu.be/QTK747tp-AA
Oleh : Nurul SH
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI