Yasonna dan Arifin Tasrief adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sementara itu Supratman adalah kader Partai Gerindra dan Bahlil adalah kader Partai Golkar. Mencermati reshufel tersebut Agung menggarisbawahi adanya upaya menggusur PDIP dari Kebinet Indonesia Maju
Namun ada juga analis yang mengaitkan reshufel ini dengan politik pemilihan kepala daerah yang mulai memanas. Di Pulau Jawa, sudah bermunculan para kandidat yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tampaknya setelah memenangkan pilpres, KIM mencoba membangun kongsi politik untuk kepentingan pilkada
Koalisi politik KIM yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PSI ini mengupayakan agar kohesi koalisi tetap utuh di pilkada. Hal ini dilakukan untuk mendukung agar tercipta sirkulasi kepemimpinan politik yang relevan antara pusat-daerah, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti Jakarta,
Bahkan Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan masuk dalam pemetaan KIM. Sepertinya, KIM yang terasosiasi dengan Presiden Jokowi ini ingin memenangkan kompetisi elektoral di tingkat daerah. Tujuannya tentu agar prospek transisi kekuasan bisa berjalan sesuai rencana
Masih mengutip Kompas.com, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai reshuffle kabinet bertujuan untuk mengurangi pengaruh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan menjaga loyalitas mitra koalisi menjelang transisi kekuasaan.
"Amputasi ke PDI-P, dan ancaman ke mitra koalisi yang cenderung mulai tidak solid pada pemerintahan berikutnya," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/8/2024).
Kendati begitu, di kubu PDIP, kebijakan pencopotan Yasonna Laoly tetap menjadi pertanyaan yang seksi. Pasalnya kebijakan ini lahir disaat masa jabatan presiden Jokowi bersisa 43 hari lagi. Pertanyaan ini bermunculan lantaran presiden Jokwi tidak menyampaikan kepada Yasonna alasannya membuat kebijakan pencopotan
Yasonna H Laoly menyebut saat dipanggil menghadap Minggu 18 Agustus, Presiden Joko Widodo tidak mengungkap alasan pencopotan dirinya dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Padahal, kata Yasona para menteri Kabinet Indonesia Maju akan lengser pada Oktober mendatang.
"Eggak ada (penjelasan alasan dicopot). Saya juga enggak mau (nanya)," kata Yasonna saat ditemui awak media di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (19/8/2024) seperti dikutip Kompas.com
Yasonna wajar juga tak habis pikir. Pasalnya selama dua periode ia telah bekerja untuk presiden Jokowi . Tiba-tiba di ujung masa jabatan Jokwi yang bersisa 43 hari lagi, Yasonna dicopot dari jabatan Menkumham. Yasonna Laoly ibarat buah yang gugur di ujung musim. Mungkin karena buahnya busuk atau musim yang dilanda anomali (said mustafa husin)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI