Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yasonna Laoly Ibarat Buah yang Gugur di Ujung Musim

19 Agustus 2024   20:57 Diperbarui: 24 November 2024   05:26 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun berbagai dugaan miring dari para politisi PDIP atas pencopotan Yasona, namun saat Yasonna dipanggil Jokowi, percakapan mereka justeru sejuk dan akrab. Yasonna menceritakan momen dirinya dipanggil presdien Jokowi sebelum reshuffle kabinet. Saat itu Jokowiu baru pulang dari IKN

"Kemarin maghrib, seusai salat maghrib, saya bertemu Presiden RI Joko Widodo. Beliau memanggil saya, beliau baru pulang dari IKN," tutur Yasonna saat memimpin upacara Hari Pengayoman di kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, dilansir detik.com Senin (19/8/2024).

Yasonna mengatakan dirinya telah menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan sebagai menteri. Yasonna juga mengatakan tak ada yang sempurna selama dirinya melaksanakan tugas sebagai Menkumham. Kesempurnaan itu kata Yasonna hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa

Yasonna kini telah resmi meninggalkan jabatan Menkumham. Jokowi telah melantik Supratman Andi Agtas sebagai Menkumham yang baru Senin 19 Agustus tadi. Supratman merupakan politikus Gerindra. Sebelum menjadi menteri, Supratman merupakan Ketua Badan Legislasi DPR RI.

Dalam reshufel kabinet Senin 19 Agustus, dua orang menteri yang bernaung di bawah bendera PDIP terdepak. Keduanya Yasona Laoly digantikan Supratman Andi Agtas dan Menteri ESDM Arifin Tasrief digantikan Bahlil Lahadahlia. Kendati begitu masih ada sejumlah menteri PDIP yang tersisa dalam kabinet yang direshufel

Menteri PDIP yang tersisa, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Dalam reshufel Senin tadi, ada menteri, wakil menteri dan kepala badan yang dilantik Presiden Jokowi. Mereka masing-masing Supratman Andi Agtas jadi Menkumham RI, Bahlil Lahadalia jadi Menteri ESDM, Rosan Roeslani jadi Menteri Investasi, Angga Raka Prabowo jadi Wamenkominfo

Selain itu, Prof Dadan Hindayana jadi Kepala Badan Gizi, Hasan Nasbi jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Taruna Ikrar jadi Kepala BPOM. Mereka telah dilantik presiden Joko Widodo Senin 19 Agustus tadi. Namun belum bisa dipastikan bahwa mereka juga akan ikut bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran

Pencopotan Yasonna Laoly dari jabatan Menkumham bukan saja mengundang pertanyaan di kalangan politisi PDIP, tapi sejumlah analis ikut membahas kebijakan pencopotan Jokowi. Pasalnya pencopotan ini terkesan janggal lantaran dilakukan saat masa jabatan presiden Jokowi tinggal menghitung hari

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro misalnya. Seperti dilansir Kompas.com, Agung Baskoro menyebut, ada dua hal yang mengemuka dari reshuffle atau perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo jelang dua bulan lengser.

Pertama, ada nuansa politik karena mengganti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang tadinya dijabat oleh Yasonna Laoly beralih ke Supratman Andi Agtas. Kemudian, mengganti Menteri Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrief ke Bahlil Lahadalia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun