Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasbara Mesin Propaganda Israel yang Mampu Putar Balikkan Fakta

15 Agustus 2024   23:19 Diperbarui: 15 Agustus 2024   23:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asap mengepul menyusul pemboman Israel di Jalur Gaza (Foto AFP/Ayep Baba)

" Sejak agresi Israel di jalur Gaza 7 Oktober lalu, sebanyak 40.000 warga sipil tewas, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Namun di dunia internasional Israel tetap memposisikan diri sebagai pihak yang tidak bersalah. Upaya membalikkan fakta ini dilakukan Israel melalui mesin propaganda yang disebut Hasbara"

Sulit membayangkan derita orang-orang di Gaza. Untuk menyelamatkan diri dari gempuran Israel mereka mengungsi di bangunan sekolah. Nyatanya bangunan sekolah tempat penampungan pengungsi Gaza itu porak-poranda di bombardir Israel.

Sepertinya Resolusi PBB Nomor 2735 tentang gencatan senjata Israel -- Hamas tidak dipedulikan pihak Israel. Buktinya pihak Israel tetap saja hampir setiap hari memborbardir Gaza. Di balik asap hitam yang mengepul ke langit Gaza, mayat pun bergelimpangan

Kamis 15 Agustus tadi 40 orang korban tewas. Kini anak-anak di Gaza yang kehilangan kedua orang tuanya tak terhitung lagi jumlahnya. Kementraian Kesehatan di Gaza menyebutkan sejak agresi 7 Oktober lalu sebanyak 40.005 orang warga sipil tewas

Namun di dunia internasional, Israel selalu menimbulkan kesan tidak bersalah. Sekalipun telah membunuh banyak warga sipil, Israel begitu cekatan membalikkan fakta. Upaya memutarbalikkan fakta ini dilakukan melalui mesin propaganda Israel yang disebut Hasbara

Sebenarnya, Hasbara tidak berbeda jauh dengan mesin propaganda lain. Namun bagi Israel, Hasbara seringkali dimanfaatkan untuk mendistorsi dan merekayasa peristiwa demi peristiwa yang lebih terperinci dengan tujuan untuk membenarkan tindakan dan kebijakan kontroversialnya.

Mesin propaganda Hasbara memiliki beberapa fungsi. Salah satunya yaitu membenarkan aksi militer yang menargetkan wilayah sipil maupun warga sipil itu sendiri. Hasbara juga dipakai untuk mengalihkan kesalahan ke kelompok milisi Hamas, biasanya atas tewasnya sebagian besar warga sipil.

Setelah melancarkan serangan, Israel memanfaatkan Hasbara. Lalu keluar pernyataan Israel mengenai Hamas menggunakan sekolah hingga rumah sakit sebagai fasilitas militer. Ada pula soal Hamas yang disebut menggunakan warga Palestina sebagai "perisai manusia."

Untuk ini, Israel menggunakan foto-foto satelit serta pengakuan para tahanan Hamas untuk mendukung klaim propaganda Hasbara. Tidak itu saja, Israel juga menggunakan Hasbara dalam bentuk disinformasi untuk dijadikan senjata melawan amarah publik atas kebrutalan Israel.

Dilansir dari The New Arab, fungsi Hasbara lainnya yaitu untuk menggambarkan bahwa Israel merupakan korban atau bahkan pihak yang tertindas. Fungsi ini mungkin tepat jika digunakan dalam perang Arab-Israel 1967. Namun akan sangat tak masuk akal jika dipakai dalam konflik di Gaza.

Pasalnya, Israel merupakan negara produsen senjata yang mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Israel sama sekali tidak lebih lemah dari Hamas. Oleh sebab itu, pernyataan Zionis bahwa Hamas menimbulkan ancaman bagi keberadaan Israel tidak relevan.

Selain itu, Aljazeera menulis, dalam setiap operasi propaganda, pertanyaan penting adalah apakah ada kebenaran di dalamnya. Baru-baru ini, otoritas Hamas menyebut perintah Israel yang meminta semua warga sipil harus mengungsi dari bagian utara Jalur Gaza sebagai "propaganda palsu".

TRT World mencatat, ketika Israel melakukan agresi terhadap Palestina, narasi propaganda yang dibangun Israel sering dijajakan di media arus utama Barat.  Narasi yang dijajakan itu diframing atau dibingkai secara implisit untuk mendukung propaganda Israel.

Dicontohkan, pemboman Israel yang kejam di Gaza yang menyebabkan kematian ratusan warga sipil dirasionalisasi sebagai tindakan "membela diri" dalam menanggapi serangan roket Hamas yang membabi buta dan penggunaan "perisai manusia".

Israel sangat menyadari bahwa persepsi membentuk realitas. Meski melakukan kejahatan perang, Israel tetap tanpa hukuman. Israel dapat melakukannya lantaran Hasbara dapat digunakan untuk melawan kecaman publik dan solidaritas internasional

Dalam bahasa Ibrani klasik, "hasbara" secara sederhana berarti "menjelaskan". Namun, dalam bahasa Ibrani modern dan mengingat kebijakan serta diplomasi Israel, hasbara menjadi istilah yang rumit dan sarat makna.

Fadli Zatari, peneliti di Pusat Kajian Islam dan Urusan Global di Istanbul Universitas Sabahattin Zaim menjelaskan dalam artikel berjudul "Israel: The State of Hasbara".Ia menyebutkan makna modern dari hasbara tidak hanya menunjukkan pemalsuan, setengah kebenaran, dan kebohongan,

Menurut Fadli Zatan, Hasbara juga merupakan kerangka kerja yang secara selektif menyebarkan propaganda Zionis sebagai "fakta" atas Israel. Bahkan Hasbara juga berperan melakukan lobi-lobi kepada para pendukungnya di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.

Gagasan tentang "ancaman" adalah konsep yang sangat penting untuk memahami politik dan metode yang digunakan Israel. Gagasan tentang "ancaman"digunakan Israel untuk membenarkan tindakan-tindakannya terhadap Palestina.

Kendati gagasan tentang "ancaman" adalah instrumen tidak etis, namun gagasan tentang "ancaman"  tanpa henti digunakan Israel untuk menjalankan kebijakan-kebijakan rasisnya terhadap Palestina. Propaganda ini dilakoni Hasbara.

Hasbara memprogandakan "playing victim," untuk memberikan tekanan pada negara-negara Barat mengenai perlunya melindungi negara Israel tanpa syarat. Playing victim juga dipropagandakan untuk membenarkan kebijakan yang tidak etis terhadap warga Palestina.

Selama pertempuran di Gaza, Israel selalu berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai korban tak berdosa dari serangan-serangan Palestina dan negara Arab yang penuh kebencian. Middle East Policy Council melaporkan, setidaknya di Amerika Serikat, upaya ini cukup berhasil.

Sekalipun kenyataannya bahwa Israel memulai eskalasi yang menghasilkan perang, menjatuhkan seribu kali lebih banyak ton amunisi ke Gaza daripada yang ditembakkan Gaza ke Israel. Namun Hasbara mampu mendistorsi informasi sehingga Israel terkesan tidak bersalah

Karena itu, sebagian besar orang Amerika terus melemparkan isu ke dalam konteks hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket. Hampir tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa Gaza telah dikepung oleh Israel selama puluhan tahun sebelum pecahnya pertempuran terbaru ini.

Begitulah Hasbara terus bergerak. Hasbara sepertinya meyakini bahwa dalam peperangan modern, penguasaan informasi bisa sama pentingnya dengan penguasaan medan perang, dan itulah yang dilakukan oleh Israel dengan hasabra.

Propaganda Hasbara pada hakikatnya sudah dilakukan sejak zaman dulu. Namun di era modern, propaganda ini pun mulai beralih ke dalam bentuk video, infografis, serta unggahan viral media sosial maupun tagar (hashtag) yang lebih cepat mempengaruhi opini publik. Inilah yang dimainkan Hasbara (said mustafa husin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun