Karakter kuat yang membentuk diri Gorky ini tidak lain disebabkan pengalaman hidupnya yang sangat pahit sebagai imigran Amerika dari Armenia. Gorky lahir ditengah keganasan Genosida yaitu pembunuhan ras Yahudi secara besar-besaran di Armenia, namun ia bisa lolos menyelamatkan diri.
Saat usianya beranjak remaja, 11 tahun, Gorky lari meninggalkan Armenia untuk menghindari kekejaman Genosida. Ia lari bersama ibu dan tiga saudara perempuannya ke Rusia. Dalam pelarian itu, Gorky terpaksa mengurusi ibu dan tiga saudara perempuannya.
Sedihnya dalam pelarian itu, ibu Gorky meninggal karena kelaparan di Yerevan pada tahun 1919. Kematian ibunya itu, membuat bathin Gorky sangat terpukul. Setahun setelah kematian ibunya di Yerevan, Gorky berangkat ke Amerika. Di Amerika Gorky bertemu dengan ayahnya.
Ayahnya sudah 7 tahun lebih dulu meninggalkan Armenia beremigran ke Amerika. Sama alasannya, Ayah Gorky berangkat ke Amerika untuk menghindari Genosida yang tengah marak di Armenia. Ketika itu, seluruh Yahudi Armenia dikejar dan dibunuh.
Kendati sudah lama tak bersua, namun saat Gorky menemui ayahnya di Amerika, pertemuan itu sangatlah hambar. Suasana pertemuan itu hambar disebabkan Gorky sangat sedih mengingat kematian ibunya tanpa didampingi ayahnya. Ayahnya lebih dulu ke Amerika.
Kendati sudah berdomisili di Amerika, Gorky tetap saja cemas dengan ancaman Genosida. Keganasan Genosida Armenia tetap saja menghantui dirinya. Untuk mengurangi rasa cemasnya, anak Yahudi Armenia ini mengganti namanya dan memilih nama yang tepat untuk dirinya yakni Arshile Gorky.
Itulah awalnya pelukis ini bernama Arshile Gorky. Kepada banyak orang, ia menjelaskan kalau dirinya keturunan Georgia dan masih punya hubungan dengan Georgia Arshile. Selain itu Arshile Gorky juga mengaku saudara dari penulis Rusia, Maxim Gorky.
Semua itu ia lakukan agar dirinya tidak lagi dicap sebagai Yahudi dan terhindar dari pembantaian Genosida. Dua tahun di Amerika atau 1922, Gorky mendaftar di sekolah seni "New School of Design" di Boston. Di sekolah itu, Gorky terpilih menjadi instruktur paruh waktu.
Memang sebelum masuk sekolah, Gorky sudah memiliki bakat melukis. Bahkan ketika pertama kali menginjak Amerika, 1920, Gorky sudah mulai berkarya. Namun ketika pertama di Amerika, Gorky masih dipengaruhi aliran impresionisme
Aliran impresionisme adalah aliran yang selalu berupaya menampilkan kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Aliran impresionisme tidak mengenal deformasi warna dan deformasi bentuk
Selang beberapa waktu, barulah karya-karya Gorky berkembang ke aliran post-impresionisme. Ini terjadi karena Gorky dipengaruhi oleh gaya Paul Cezane, pelukis post impresionisme Perancis yang kala itu tinggal di New York.