Namun selain menggelar lapak dagangan, banyak juga warga yang masih muda menyodorkan keranjang untuk wakaf. Ini ditemukan di semua lokasi makam para wali, mulai dari awal gerbang masuk hingga mendekati kawasaan makam, warga berbaris menyodorkan keranjang wakaf
Selepas dari makam Sunan Drajat, rombongan menuju Tuban. Rencananya akan mengunjungi makam Sunan Bonang di Tuban. Namun rencana ini batal lantaran di perbatasan Lamongan -- Tuban, rombongan berhenti sejenak menikmati suasana pantai dengan puluhan kapal kayu penangkap ikan.
Saat memasuki kawasan pinggiran Tuban, senja sudah temaram, rombongan istirahat makan di sebuah restoran di pinggir wilayah Tuban. Rencana ke makam Sunan Bonang batal, bahkan ke makam Sunan Muriah juga batal lantaran saat rombongan melewati Lasem, Rembang, Pati, Â malam sudah gelap. Karena itu rombongan langsung menuju Kudus
Di Kudus, rombongan yang sudah mulai kelelahan istrahat tidur semalam di sebuah hotel. Paginya, usai sarapan, rombongan menuju kawasan makam Sunan Kudus. Sama dengan kawasan makam para wali lainnya, di kawasan makam Sunan Kudus juga banyak pedagang membuka lapak
Dari makam Sunan Kudus, rombongan berangkat ke Demak mengunjungi makam Sunan Kali Jaga. Tokoh syiar agama Islam di Pulau Jawa ini dikenal sebagai wali yang senang bepergian. Sunan Kali Jaga sering berpindah-pindah tempat dakwah.
Karena itu di kawasan makam para wali lainnya ada ditemukan petilasan Sunan Kali Jaga yakni peninggalan Sunan Kali Jaga yang sampai kini masih dirawat dengan baik seperti di kawasan makam Sunan Ampel, di kawasan makam Sunan Gunung Jati
Dari Demak, rombongan langsung menuju Cirebon. Perjalanan ini cukup melelahkan, namun kelelahan tidak begitu terasa karena didorong semangat ingin mengunjungi makam para wali. Tambah lagi di sepanjang perjalanan, rombongan yang menggunakan bus pariwisata ini bergantian melantunkan lagu melalui perangkat sound system karaoke. Mulai selepas makan siang di perbatasan Gresik- Lamongan, hingga bus menuju Cirebon, suasana riuh dalam bus terdengar tak henti-henti
Bus tiba di Cirebon menjelang Maghrib. Setelah menggelar pertemuan malam hari yang dilanjutkan pertemuan pagi hari, rombongan pulang menuju bandara Halim Perdana Kusuma. Namun sebelum berangkat ke Jakarta rombongan singgah di kawasan makam Sunan Gunung Jati.
Di kawasan makam Sunan Gunung Jati yang mempunyai nama asli Syarif Hidyatullah ini, dari kejauhan sudah terdengar lantunan suara peziarah melafazkan tahlil, bahkan sebelum zuhur, kawasan makam Sunan Gunung Jati sudah dipenuhi peziarah.
Dari kawasan makam Sunan Gunung Jati ini rombongan berangkat menuju Jakarta untuk kembali ke Riau. Berbagai barang bawaan dan bagasi rombongan sudah dinaikkan ke atas bus sebelum mengunjungi makam Sunan Gunung Jati