Syeh Maulana Malik Ibrahim adalah wali tertua dari sembilan Wali Songo yang dikenal sebagai Sunan Gresik. Sunan Gresik atau Syeh Mulana Malik Ibrahim ayah dari Sunan Ampel. Sunan Gresik berdakwah pada era kesuraman Majapahit.
Untuk menjangkau kawasan makam Sunan Gresik, rombongan turun di terminal Maulana Malik Ibrahim, lalu naik angkot dengan harga tiket Rp 10 ribu untuk perjalanan pulang pergi. Setelah membeli tiket di terminal Syeh Maulana penumpang bisa naik angkot apa saja untuk kembali
Tidak lama di kawasan makam Maulana Malik Ibrahim, setelah jeprat-jepret  berfoto pada spot yang memiliki nilai sejarah, rombongan kembali ke terminal untuk berangkat menuju makam Sunan Drajat di Lamongan
Sebelum bus masuk ke wilayah Kabupaten Lamongan, tepat dekat perbatasan Gresik -- Lamongan, rombongan istirahat makan di sebuah restoran. Bagi anggota rombongan yang tidak terbiasa dengan perjalanan darat di Pulau Jawa memang akan sedikit terkejut makan di sini.
Makan di restoran dalam perjalanan darat di Pulau Jawa tidak sama dengan Sumatera. Kalau di Sumatera terutama di rumah makan Padang, pengunjung yang akan makan cukup menunggu di meja lalu dihidangkan. Tapi makan di restoran dalam perjalanan darat di Pulau Jawa, pengunjung mengambil hidangan prasmanan secara bergiliran atau berbaris dalam antrian yang panjang.
Selepas sholat zuhur, rombongan berangkat dari restoran melanjutkan perjalanan ke makam Sunan Drajat di Lamongan. Sunan Drajat adalah anak dari Sunan Ampel dengan ibu yang berbeda dengan ibu Sunan Bonang
Tiba di terminal Paciran yang bersebelahan dengan kawasan makam Sunan Drajat, rombongan turun. Cukup jalan kaki sekitar 5 menit, masuk ke kawasan makam Sunan Drajat.
Dari tiga titik yang dikunjungi, seperti makam Sunan Ampel, makam Sunan Gresik dan makam Sunan Drajat, selalu dipenuhi para peziarah. Mereka secara bersama-sama duduk di dekat gerbang masuk makam melafazkan tahlil. Namun ada juga yang memilih berjalan-jalan di sekitar kawasan makam
Tapi hampir di setiap makam para wali, peziarah sengaja minum air dari sumur peninggalan wali. Seperti di kawasan makam Sunan Drajat juga ada air dari sumur peninggalan Sunan Drajat. Air ini juga dijual oleh warga dengan harga Rp 5 ribu untuk satu botol aqua.
Kehadiran pengunjung ke objek wisata religi ini memang sangat dimaanfaatkan warga. Mereka membuka lapak dagangan di sepanjang koridor menuju makam. Lapak dagangan itu menjual aneka parfum, tasbih, baju muslim, baju tradisional jawa termasuk blangkon, bahkan kaos dengan nama para wali