VoA Indonesia melaporkan areal stasiun kereta bawah tanah Broadwaydan West 72nd Street dijejali pengunjuk rasa yang datang dari berbagai penjuru Amerika. Selain mengusung poster, mereka juga membawa boneka berhiaskan simbol-simbol protes dan kecaman. Â
"Time Is Up", "My Body My Rights", dan "I am Not Political Pawn" begitulah tulisan di beberapa poster yang diusung pengunjuk rasa. Dari areal stasiun Broadway dan West 72nd Street mereka mengusung poster menuju Central Park West.
Tapi bukanlah Donald Trump kalau nyalinya ciut menghadapi aksi protes seperti ini. Trump malah membuat cuitan di twitter menyikapi aksi Women March. Ia meminta pengunjuk rasa merayakan keberhasilan ekonomi Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di twitter Trump membuat cuitan, "Cuaca sangat indah di seluruh negara kita yang besar ini, hari yang tepat bagi semua perempuan untuk berpawai. Datanglah untuk merayakan terobosan-terobosan bersejarah, keberhasilan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kesejahteraan yang terjadi dalam 12 bulan terakhir ini. Tingkat pengangguran perempuan terendah dalam 18 tahun!"
![Arsip pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/21/women-2-5a648cd6cf01b4417a0415a2.jpg?t=o&v=555)
Perjuangan perempuan Amerika ini bisa terlihat dari sejumlah politisi perempuan yang ikut bergabung dalam Women's March. Mereka antara lain Pemimpin Minoritas DPR dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, Susan Davis, dan Carolyn Maloney. Politisi Demokrat ini bergabung mengikuti pawai Women's March di Gedung Putih, 20 Januari 2018.
Nancy Pelosi dalam sambutannya mengatakan para demonstran, khususnya perempuan, yang ikut dalam "Women's March" hari ini, ingin mengirim pesan yang sangat kuat bahwa mereka siap bertarung dalam pemilu.
"Perempuan siap bertarung di pemilu dan menduduki posisi-posisi pengambil keputusan, agar ada kebijakan yang lebih pro-perempuan," kata Nancy seperti dikutip VoA Indonesia(Said Mustafa Husin)