"... definition of Islamization of contemporary knowledge is the lgical consequence and extension of his more general idea on Islamization, which seems to be a response to secularization or westernization."
Selanjutnya ia juga mendefinisikan Islamisasi sebagai sebuah proses pembebasan masyarakat terutama Islam dari pengaruh dan hegemoni sekularisme dan seluruh hal diluar ajaran Islam lainnya seperti mitologi, magic, animisasi dan lain sebagainya. Hal ini menjadi sebuah target khusus dalam proses Islamisasi yang merupakan jawaban atas pengaruh sekularisasi yang merajarela dalam semua aspek kehidupan manusia.
"...the liberation of man, first from magical, mythological, animistic, national-cultural tradition, and then from secular control over his reason and language."
Selain definisi diatas, Al-Attas juga memberikan pernyataan mengenai Islamisasi bahasa. Menurutnya bahasa memiliki kaitan erat dalam membangun worldview seseorang, dalam hal ini bahasa dianggap sinkron dengan alasan sebuah ilmu dan realitas didalamnya.Â
Ia menambahkan proses Islamisasi dimulai dari Islamisasi bahasa karena melalui proses tersebut realitas yang telah keluar dari jalurnya mampu dikembalikan serta landasan sebuah ilmu mampu diarahkan kembali kedalam ajaran Islam. Â
Pemikiran yang melandasi sebuah worldview sangat bergantung kedalam sebuah tatacara mengartikan suatu realitas, didalam pengartian dan penafsiran tesebut dibutuhkan suatu bahasa, maka dalam hal ini bahasa menjadi unsur penting yang harus terlebih dahulu di Islamisasikan.Â
Sebagai contoh pengaruh bahasa pada sebuah peradaban dan worldview adalah turunnya Al-Qur'an dalam bahasa arab, dengan segala bentuk keindahannya bahasa Al-Qur'an mampu membangun paradigma pemikiran dan mengevaluasinya.
Al-Attas menambahkan bahwa sebuah proses Islamisasi sebagai proses pembebasan ilmu yang berada dibawah pengaruh dan interpretasi Barat (secular) dan seluruh ideologinya, baik dalam bentuk pemikiran ataupun aplikasi dari ilmu sekuler tersebut. Secara spesifik Al-Attas mengatakan bahwa:
"...after the isolations process referred to, the knowledge free of the (Western) elements and key concepts isolated are then infused with the Islamic elements and key concepts which, in view of their fundamental nature as defining the fitrah, in fact imbue the knowledge with the quality of its natural function and purpose and thus makes it true knowledge"
Langkah dan Metodologi Islamisasi
Setelah membahas mengenai ilmu dalam pandangan Al-Attas dan konsep Islamisasinya, maka akan dipaparkan mengenai metode untuk mengaplikasikan proses Islamisasi tersebut. Dalam proses Islamisasinya Al-Attas menekankan dua aspek utama yang harus diperhatikan dalam menjalankan proses Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer.Â