Mohon tunggu...
Esa Jati Manunggal Sukma Adhi
Esa Jati Manunggal Sukma Adhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Sosiologi UNS

Mengisi waktu luang dengan menulis. Suka mengamati isu sosbud, gender, dan ilmu sosial lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isu Penculikan Anak Picu Kerusuhan di Wamena

8 Maret 2023   11:26 Diperbarui: 8 Maret 2023   12:46 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi mengawal warga sipil di Wamena, Papua saat kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak, Kamis, 23 Februari 2023. (Foto: Aciz Razi/AFP) 

Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Asia, diperkirakan 11.000 orang tewas akibat konflik antara tahun 1977 dan 1978 di wilayah Jayawijaya meliputi Wamena. Pada tahun 2003, setelah serangan terhadap pasokan keamanan Indonesia, sedikitnya sembilan orang tewas di Wamena dan ribuan orang melarikan diri saat polisi dan militer melakukan pembalasan. Pada tahun 2019, setidaknya 33 orang tewas dalam kerusuhan yang diduga dipicu oleh seorang guru yang menyebut seorang siswa Papua sebagai "monyet".

Amnesty International telah melaporkan kasus kekerasan seksual dan penyiksaan oleh pasukan keamanan Indonesia, tetapi bahkan ketika penyelidikan dilakukan, pelakunya jarang diadili. Namun, pihak berwenang Indonesia memiliki pandangan yang berbeda.

Peristiwa yang terjadi di Wamena menunjukkan berulangnya kasus kekerasan yang merenggut nyawa banyak warga sipil di Papua. Aksi kekerasan, apalagi menimbulkan banyak korban, hanya akan menambah eskalasi siklus kekerasan dan konflik bersenjata di sana. Ini kerugian bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun