Berdasarkan pengalaman masa kecil Friedrich Wilhelm August Froebel yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, kemudian ia mengubah cara orang tua dan juga sekolah dengan semboyan fried (rasa damai), fruede (kegembiraan), dan freiheit (merdeka). Menurutnya, sejak kecil anak berhak tumbuh sesuai dengan perkembangannya, dan mendapatkan kasih sayang, perhatian, kedamaian, kebahagiaan dan kebebasan yang harus diberikan oleh orang tua maupun sekolah.Â
Dalam pendidikan menurut Froebel menganjurkan agar anak dilatih belajar melalui  eksplorasi, pengamatan maupun peragaan terhadap makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Hal tersebut ditujukan untuk anak memahami akan kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang nantinya akan menjadi manusia yang empati, cerdas, mandiri, bermoral serta adil.Â
Selain itu kegiatan pendidikan Froebel meliputi kegiatan bermain dengan gift, kegiatan okupasi, kerajinan tangan, bernyanyi dengan gerak badan dan merawat serta memelihara tanaman dan juga binatang. Kemudia Froebel menciptakan alat permainan edukatif berupa balok blockdoss untuk mendukung program pendidikannya. Alat permainan tersebut berupa balok balok bangunan yaitu suatu kotak besar yang berukuran 20x30 cm yang terdiri dari balok-balok kecil berbagai ukuran yang merupakan kelipatannya. APE tersebut dapat melatih kemampuan motoric serta daya nalar pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H