Mohon tunggu...
Suhadi Rembang
Suhadi Rembang Mohon Tunggu... Guru Sosiologi SMA N 1 Pamotan -

aku suka kamu suka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Es Kopi Toples dan Anomalinya

19 Desember 2018   02:14 Diperbarui: 19 Desember 2018   02:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi gambar dari Es Kopi, female.kompas.com)

Pemilik warung masih sibuk dengan pesanan silih berganti dan bertambah. Barisan belakang kerap menambah pesan. Es kopi dan es teh tampak memikat nikmat para pelanggannya. Dalam benakku, harusnya kopi panas, kenapa banyak yang pesan es kopi? Apakah ini penanda bahwa minuman dan makanan yang dipesan malam ini bertemakan anomali pula?

"Pisang goreng bos"

Benar memang, barisan belakang acapkali nampah dan ganti pesanan. Semakin larut, pisang goreng rojo samakin laris. Namun mendoan tetap yang memimpin. Semakin larut dan semakin larut, altar depan semakin penuh dengan deretan berbagai merek sepeda motor ternama.

Pun dengan pemilik warung makan paruh angkringannya. Semakin larut, tampak raut wajahnya semakin semangat melayani para pelanggannya. Altar ruko yang tadinya ramai oleh para penjaja makanan dan mainan anak-anak, sedikit demi sedikit mulai lengang.

"es kopi"

Dengan lirih pelanggan itu memesan masih dalam posisi di atas motornya.

"siap 86"

Jawab lelaki berbadan legam. Sementara perempuan berwajah tembem mulai melirik hp berikat karet lengannya. Sementara lagi, saya harus segera pamitan karena mengingat hp yang saya ces, daya baterainya sudah kepenuhan.  

#salam_eskopi_toples

#salam _anomali

#salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun