Mohon tunggu...
Suhadi Rembang
Suhadi Rembang Mohon Tunggu... Guru Sosiologi SMA N 1 Pamotan -

aku suka kamu suka

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keadaan Terkini SMA Taruna Nusantara

12 Desember 2018   15:52 Diperbarui: 12 Desember 2018   16:13 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya kami diajak menyusuri dari gedung satu ke gedung lainnya. Kami menaiki tangga sembari bercerita dan berandai-andai ini dan itu. Melintasi ruang berlabel WakasekDik, seloroh pak Bambang, "Nanti kita ke sini setelah dari situ," pas di penghujung jalan terpampang besar replika Jenderal Soedirman. Kami pun harus tahu diri, karena di penghujung sudah ada tanda simbolik, kami pun segera atur langkah menuju ruang pelatihan yang bersebelahan dengan ruang Perpustakaan SMA Tarnus. 

Ruang itu sangat menawan. Pas dihati kami untuk kegiatan MGMP nanti. Deretan kursi empuk dan meja belajar yang ramah badan tertata rapi. Lighthing dan teknologi peredam audio tampak selesai di ruangan itu, Fasilitas free wifi tertera dengan password lengkapnya, ditambah alur arus kabel yang didesain aman di setiap titik lantai tiga mejanya. Ruang ini juga disertai ruang lobby untuk persiapan nara sumber dan transit tamu dalam menyajikan hal ihwal yang diperlukan. Setiap sudut telah dilengkapi spaceperkakas dan perangkat pelatihan. Dan terpampang besar, pas di tengah depan, simetris, terdapat alur panjang menuju podium dengan background yang khas Tarnus. Dalam bisik kami, tentu kami bisa menambah tanpa batas bagi yang ingin ikut pelatihan nanti.

Kamipun mencoba kursinya, kami duduki kursi itu, dengan terasa empuk dan perasaan ingin duduk berlama-lama di ruangan itu. Ruangan yang cukup ideal untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Seusai mencoba odium dan lain-lain, kami bergegas ke Perpustakaan. 

Sejuk, tenang, dan bermagned ingin berliterasi di ruangan itu. Anjungan yang menarik untuk ruang penyapa pengunjung literasi ini. Namun tampak sepi siang itu. Hanya beberapa siswa di ruang itu sedang menyelesaikan tugas yang selalu dalam pendampingan dan pengasuhan para gurunya. Mungkin karena belum jam istirahat karena saat itu telah dilangsungkan ujian akhir semester. 

Ruang Baca Perpustakaan SMA Taruna Nusantara.
(Sumber: Doc. MGMP Sosiologi Provinsi Jawa Tengah, 06 November tahun 2018)

Ruang baca, ruang menyusun kertas kerja, dan luasan ruangan yang penuh dengan buku referensi lengkap diruang itu. Sistem katalogisasi digital, telah memudahkan layanan peminjaman buku di sini. Dan yang lebih asyik, terdapat ruangan khusus dengan dikelilingi rak berbuku berlimpah, yang tampaknya digunakan untuk menyusun kertas kerja akademik para siswa dan para guru di SMA TN ini. Cukup memanjakan bagi mereka para penikmat buku di Perpustakaan ini. 

Kembali langkah mundur kami di sebuah ruang yang berlabel WakasekDik usai dari ruang perpus siang itu. Disinilah ruangnya Pak Henang, orang penting yang tahu betul seluk beluk kurikulum pembelajaran dan pengasuhan di SMA Tarnus ini. Beliau adalah guru teladan bidang studi Kimia. Peraih medali perak saat Olimpiade Guru Nasional (OSN) Kimia, dengan humanis menerima rombongan kami. Kami duduk melingkar sesuai tata tamu ruangan WakasekDik. Beliau bercerita panjang lebar tentang perjalanan SMA Tarnus. 

Tutur tentang kurikulum umum dan kurikulum khusus, tiga orientasi SMA Tarnur, dan hingga perubahan sosial, beliau ceritakan dengan detail. Dan hal menarik yang disampaikannya adalah konsistensi SMA TN yang selalu mengedepankan pendidikan karakter. Dari situlah, kami yang diwakili ibu Luluk meminta beliau untuk berbagi pengalaman saat kegiatan pelatihan nanti. Dan alhamdulillah, kami dan pak Henang sepakat, akan mengadakan kegiatan nge-trip School Culture di SMA Taruna Nusantara ini. 

Tak terasa waktu berkeliling cukup lama. Semua hal teknis yang berhubungan dengan kegiatan pelatihan telah kami kunjungi. Kami serombongan segera menuju Masjid SMA TN. Inilah tempat penting yang perlu kami jajaki pula. Disela-sela perjalanan menuju masjid, kami melihat pandangan menarik. Saatnya makan siang untuk para siswa. Mereka berbaris rapi, berjajar, dan berjarak dengan pasti. Mereka berarak menuju satu titik. Dan hal menarik yang kami lihat, mereka selalu hormat ketika ada guru dan tamu.Sikap hormat dengan mengangkat tangannya tepat antara pelipis dan dahi yang ceria. Sikap hormat itu dilakukan dengan badan tegap dan mata memandang hormat kepada guru dan tamu yang ada. Saat itu, kami merasa terhormat pula. 

Melintasi barisan para siswa sungguh hal menarik bagi kami serombongan semua. Kamipun tetap pada jalur beda, yaitu menuju Masjid untuk segera melaksanakan sholat dzuhur. Kamipun melintasi suatu altar luas dengan bangun identitas SMA Tarnus, tidak lain adalah Balairung Pancasila. Bangunan indentitas penting inilah yang menjadi sentral kegiatan ekstrakulikuler serta pengasuhan para siswa. Kami pun tidak menyia-nyiakan moment tersebut. Kami bergeges meminta tolong siswa yang sangat ramah, untuk memotretkannya. Berganti HP, berganti gaya, ah itu soal biasa. Yang jelas kami serombongan cukup puas di sana, 

Balairung Pancasila SMA Taruna Nusantara.
(Sumber: Doc. MGMP Sosiologi Provinsi Jawa Tengah, 06 November tahun 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun