Dukuh Karanganyar memiliki karakter dinamis. Dukuh yang satu ini memiliki keunikan dalam hal norma sosial, dimana terdapat kelonggaran berperilaku dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Hal tersebut didorong dari kesan lepasnya karakter asal usul dukuh lainnya. Jika beberapa dukuh lainnya memiliki jalinan kuat dan terikat dalam titik simpul, berbeda dengan dukuh yang satu ini (Karanganyar).
Memang fenomena tentang kecenderungan perubahan nama asli daerah menjadi nama peng-Indonesia-an alias dengan mudahnya nama daerah tergantikan atau terlupakan karena tidak adanya tradisi tutur tentang sejarah lokal. Perubahan nama daerah tersebut diyakini telah mendorong redefinisi makna daerah itu sendiri, sehingga menyebabkan runtuhnya makna sosial dan budaya.
Namun ada pula yang menyakini bahwa karakter sosial dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Konteks ekologi sosial diyakini memiliki peranan penting dalam membangun ciri-ciri kebudayan dan pola-pola kebudayaan yang khas di suatu daerah. Melalui kultur yang dimiliki masyarakat inilah, biasanya akan menentukan kemajuan dari masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan data lapangan dan telaah para ahli di atas, maka tujuh karekter yang terdapat dalam asal usul daerah di Tegaldowo merupakan simbol dari mental sosial. Berdasarkan pembahasan di atas, karakter khas yang dimiliki masyarakat Tegaldowo adalah religius, pejuang, keterbatasan atau malas, keseimbangan dan kesetaraan, kesombongan, pertentangan, kemakmuran, dan dinamis dan menyimpang. Dengan demikian, karakter masyarakat Tegaldowo sama halnya sikap mental yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.
Sikap mental inilah, biasanya diyakini akan menjadi pusat gagasan ideal suatu masyarakat dalam tindak pembangunan. Dengan demikian terdapat hubungan antara apapun fenomena dan dinaika sosial yang ada, baik saat ini hingga masa yang akan datang, terhadap karakter sosial yang dimiliki oleh masyarakat, termasuk masyarakat Tegaldowo.
Semoga tulisan ini bermanfaat dalam menganalisis berbagai hal yang ada dan yang terjadi di masyarakat Tegaldowo. Tentunya, setiap tindakan analisa itu ditujukan bermuara dalam rangka mensejahterahkan dari setiap proses pembangunan yang ada pada masyarakat Tegaldowo tercinta.
Pamotan, 05 Desember 2015
*) Sumber: Wawancara dengan Tokoh Masyarakat Tegaldowo, tanggal 09 April 2014.
Â