Gorengan juga biasanya dipilih-pilih oleh pembeli dengan cara dipegang-pegang layaknya sebuah barang non-makanan. Perilaku seperti ini yang tentunya akan menghubungkan tali antara penyakit tipes yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia dengan gorengan yang tidak higienis dari cara pembuatan dan penyajian.Â
Bakteri Salmonella Typhi dengan mudah mampu menyebar melalui metode seperti ini. Orang yang mungkin terkena bakteri ini, lalu memilah gorengan dengan tangannya secara langsung, sangat memungkinkan untuk menularkan sang bakteri ke makanan tersebut dan menjangkit orang lain yang terkena kontak fisik dengan gorengan yang sudah terkontaminasi.Â
Gorengan juga merupakan pantangan bagi pasien penderita demam tifoid. Gorengan bisa merusak proses pencernaan dan usus sang pasien. Hal ini akan memperparah penyakitnya yang bisa berujung pada kematian.
Gorengan dan kemiskinan
Gorengan yang merupakan produk makanan murah dan terjangkau, tentunya lahir dari bagaimana masyarakat Indonesia begitu membutuhkan sesuatu untuk dicerna sebagai dasar makhluk hidup untuk bertahan hidup.Â
Gorengan bisa dikategorikan sebagai Junk Food atau makanan sampah yang ketika dikonsumsi dalam jangka panjang akan berakibat fatal bagi kesehatan.Â
Banyaknya lemak jenuh dan kandungan minyak yang mungkin saja kotor, bisa menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Belum lagi radang tenggorokan akibat konsumsi kalori yang berlebih.Â
Seperti tidak memiliki pilihan lain, masyarakat lebih memilih memakan sesuatu yang tidak baik karena begitu murah daripada kelaparan jika ingin benar-benar memakan sesuatu yang baik dan bergizi.
Akhir Kata
Tipes yang terjadi karena konsumsi makanan yang tidak higienis. Gorengan yang merupakan produk kalangan bawah yang diminati karena desakan ekonomi. Kemiskinan yang masih menjadi momok mengerikan bagi negara. Ketiganya ternyata saling berhubungan satu dengan yang lain. Begitu miris dan menjadi ironi yang tidak bisa dihindari.Â
Bagaimana masyarakat miskin terpaksa untuk makan produk makanan yang begitu buruk, hingga pada akhirnya banyak pengidap penyakit kronis akibat pola makan yang tidak bisa dihindari itu.Â
Bahkan ketika mereka sakit akibat pola makannya sendiri, keadaan ekonomi mereka akan memaksa mereka untuk tidak bisa meraih fasilitas kesehatan yang terbilang cukup mahal. Masyarakat miskin seperti dilahirkan ke dunia hanya untuk mati di kemudian hari.
Referensi
Banerjee, Nikita. 2024. "Foods for Typhoid. What to Eat and What to Avoid?". https://pharmeasy.in/blog/foods-for-typhoid-what-to-eat-and-what-toavoid/ Â