Mohon tunggu...
ERYTHRINA CEACILIASETIAWAN
ERYTHRINA CEACILIASETIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga (Unair) - Surabaya

I am a reader, fan of books, languages, films, comics, and observer of society.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

FOMO di Kalangan Mahasiswa Baru: Efek Positif dan Negatif Terhadap Kehidupan Kampus

13 Juni 2024   14:50 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meskipun FOMO dapat meningkatkan kuantitas interaksi sosial, hal ini tidak selalu berarti peningkatan kualitas hubungan. Mahasiswa yang terlalu fokus pada kuantitas mungkin mengabaikan persahabatan yang benar-benar bermakna. Akibatnya, mereka bisa merasa kesepian meskipun memiliki banyak teman di media sosial. Hubungan sosial yang superfisial ini bisa menghambat pertumbuhan persahabatan yang kuat dan saling mendukung.

5. Perasaan Tidak Pernah Cukup

FOMO dapat membuat mahasiswa merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka mungkin selalu merasa bahwa hidup mereka kurang menarik atau kurang berarti dibandingkan dengan apa yang mereka lihat di media sosial. 

Perasaan ini bisa mengarah pada rendahnya rasa harga diri dan kebahagiaan yang terabaikan. Mahasiswa yang terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain mungkin mengabaikan kepentingan dan kebahagiaan pribadi mereka, yang pada akhirnya bisa merugikan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Bagaimana cara mengelola FOMO dengan sehat?

Untuk mengatasi dampak negatif FOMO, penting sekali bagi mahasiswa dan orang tua mereka untuk mengenali tanda-tanda FOMO dan belajar cara mengelola perasaan ini dengan sehat. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain:

1. Batasi Penggunaan Media Sosial: Tetapkan waktu khusus untuk memeriksa media sosial dan hindari penggunaan yang berlebihan, terutama saat belajar atau sebelum tidur.

2. Prioritaskan Kualitas Hubungan: Fokus pada membangun hubungan yang bermakna dan mendalam daripada hanya berusaha memiliki banyak teman.

3. Nikmati Momen Saat Ini: Melatih diri untuk menikmati momen saat ini tanpa merasa perlu selalu tahu apa yang terjadi di tempat lain.

4. Tetapkan Prioritas: Tentukan aktivitas dan hubungan yang paling penting dan beri perhatian lebih pada hal-hal tersebut.

5. Cari Dukungan: Jika perasaan FOMO menjadi terlalu mengganggu, cari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor kampus untuk membantu mengelola perasaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun