Mohon tunggu...
Ery Martiana
Ery Martiana Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya adalah guru produktif pemasaran di SMK PLUS ALMUJAHIDI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Cerita Baik PPL PPG DALJAB UM 2023

24 November 2023   11:39 Diperbarui: 24 November 2023   13:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN DARI YOUTUBE TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

  • PENDAHULUAN

Salah satu kompetensi yang harus dikuasi peserta didik dalam materi alat komunikasi dalam transaksi adalah dapat menguraikan prosedur alat komunikasi dalam transaksi, Kendala yang dialami adalah peserta didik kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga timbul kesulitan siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah dalam menguraikan prosedur alat komunikasi dalam transaksi. Masalah tersebut terjadi akibat dari pemanfaatan model pembelajaran inovatif dan juga media pembelajaran yang belum optimal, pemahaman siswa terkait materi HOTS belum maksimal, dan pemanfaatan teknologi yang inovatif belum optimal.

Beberapa hal dalam proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan RPP  yang sudah dibuat, misalnya:

Kondisi kelas yang seharusnya kondusif ternyata belum sepenuhnya kondusif sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi peserta didik lain dalam menerima pembelajaran.

Menurut guru dengan menggunakan model pembelajaran yg dipilih bisa membuat semua peserta didik aktif ternyata hanya Sebagian saja yang aktif selama  pembelajaran.

Peserta didik seharusnya bisa memecahkan masalah dalam bentuk soal  HOTS tapi kenyataanya hanya Sebagian peserta didik yang bisa memecahkan masalah dalam bentuk soal HOTS.

Kemudian untuk menangani penyebab masalah penulis belum dapat memanfaatkan teknologi inovatif dari proses rangkaian pencarian solusi, akhirnya penulis mendapatkan:

1) Guru menggunakan media audio visual berupa video youtube untuk menciptakan motivasi dan ketertarikan siswa untk belajar.

2)  Guru menggunakan presentasi power point  dari canva untuk media pembelajaran

3) Menyajikan bahan/modul ajar dalam bentuk flipbook agar lebih menarik minat peserta didik dalam literasi sehingga peserta didik lebih mudah dalam mencari informasi.

4) Guru menggunakan media kartu gambar sebagai alat untuk melakukan presentasi sehingga peserta didik tidak jenuh dengan cara presentasi yang monoton.

  • Hal hal baik yang sudah terlaksana dalam pemebelajaran adalah :
  • Peserta didik aktif dalam pembelajaran dari awal sampai ahir pembelajaran
  • Peserta didik bisa menguraikan prosedur alat komunikasi dengan benar
  • Peserta didik mulai terbiasa mengerjakan soal dalam bentuk HOTS.
  • Peserta didik mulai terbiasa berliterasi mencari informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan.

  • Ada hal yang belum terlaksana sesuai dengan harapan dalam pembelajaran yaitu
  • Ada satu dua peserta didik yang belum bisa bekerja sama dalam kelompok artinya peserta didik tersebut tidak mau memberikan ide  untuk memecahkan masalah.
  • Sarana dan prasarana dalam hal jaringan internet yang tidak merasa ke semua kelas sehingga menjadi kendala untuk pencarian informasi oleh peserta didik.

  • PEMBAHASAN

Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning dan strategi bermain kartu dalam aksi ini adalah sebagai berikut:

 Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan persiapan lainnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (1998); pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran, Ketiga, guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran.

Sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan Peserta didik.

Peserta didik yang mengikuti proses belajar dengan implementasi project based learning yakin dan optimis dapat mengimplementasikan project based learning dalam dunia kerja serta dapat meningkatkan prestasi akademiknya (Koch, C. S, & Klandt, H. 2006).

Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.

Model Problem Based Learning (PBL) memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu di cermati untuk keberhasilan penggunaanya.

* Kelemahan :

  • Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
  • Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari (Sanjaya, 2007).

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai Berikut:

Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan fasilitas printer sekolah untuk mencetak kartu warna yang bergambar dan LKPD, meminjam projector untuk mendukung media PPT yang disiapkan, dan memberi arahan kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan aksi.

  • Guru melakukan test diagnostik non kognitif untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa. Test diagnostik ini dilaksanakan pada pertemuan sebelum pelaksanaan aksi. Kegiatan presentasi dilakukan secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu dan memberi kesempatan kepada semua peserta didik secara menyeluruh dalam hal praktik.

  • KESIMPULAN

Pembelajaran dengan menggunakan model Problem based learning dipadukan dengan metode diskusi tanya jawab dan bermain kartu warna serta pendekatan scientific dan TPACK. Dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk memecahkan masalah yang diberikan dalam pembelajaran dengan berbasis student center. Bukan hanya itu saja PBL dapat merubah perspektif atau cara pandang peserta didik terhadap materi yang dipelajari dan dapat mengimplementasikan dalam dunia kerja yang akan mereka hadapi kedepanya. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan model PBL dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi dan diharapkan mampu di terapkan dalam kehidupan nyata.

Dalam pembelajaran abad ke 21 ini guru harus kreatif dan dapat mengintegrasikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya computer dalam proses belajar mengajar (Rusman,)

Perbaikan sarana dan prasarana yang ada sangat diperlukan dalam hal perluasan daerah yang dialiri jaringan internet. Supaya proses pembelajaran dan pencarian informasi materi pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun