Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Koneksi antar Materi Modul 2.1

25 Juni 2024   23:42 Diperbarui: 25 Juni 2024   23:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat dipungkiri, tentu kita masih ingat pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai kalimat "berhamba pada anak". Berhamba pada anak berarti menaruh rasa hormat dan siap melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Tentunya Sebagai individu, kebutuhan belajar siswa pastinya berbeda. Hamba yang baik akan selalu melayani kebutuhan tuannya sebagai pribadi yang unik dan menghormati keunikan itu. Guru haruslah memberikan tuntunan sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Hal ini sejalan dengan analogi dari KHD bahwa seorang petani tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung. Selain itu, ia juga tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya.

Sebagai implikasi dari pemikiran KHD tersebut maka anak-anak perlu dituntun sesuai kodratnya. Tuntunan yang sesuai dengan kodrat anak adalah tuntunan yang membebaskan anak agar tumbuh sesuai karakteristik dan potensinya sebagai individu baik secara lahir dan batin. Ini juga berarti bahwa tuntunan guru harus menjawab kebutuhan belajar murid.

  • Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu berkomunikasi dan membangun hubungan saling percaya dengan murid-muridnya untuk mengetahui perasaan, latar belakang, keinginan, minat dari murid-muridnya.  Dari semua informasi tersebut kemudian akan digunakan oleh guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai untuk murid-murid mereka, dengan harapan murid-murid akan merespon dengan baik pembelajaran yang telah dirancangnya. Inilah alasan mengapa proses mengidentifikasi kebutuhan murid penting untuk dilakukan agar pembelajaran diferensiasi menjadi langkah tepat untuk menghasilkan kualitas yang kuat.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid serta aspek yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  • Mengamati perilaku murid
  • Mengidentifikasi Pengetahuan Awal
  • Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif
  • Berbicara dengan Guru Murid Sebelumnya
  • Membaca Rapor Murid dari Kelas Sebelumnya
  • Mereview dan Melakukan Refleksi terhadap Praktik Pengajaran

Setelah mengidentifikasi kebutuhan murid, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Ada 3 (tiga) strategi pembelajaran berdiferensiasi di antaranya:

  • Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten berdasarkan minat murid guru dapat menyediakan jenis-jenis topik yang mereka minati sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid, guru harus memahami gaya belajar murid, yang lebih cendrung kepada pembelajaran visual, audio, bahkan audio visual.

  • Diferensiasi Proses

Yang dimaksud dengan proses mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Enam hal yang dapat dilakukan dalam diferensiasi proses yakni:

  1. Kegiatan berjenjang;
  2. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat;
  3. Membuat agenda individual;
  4. Memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas;
  5. Mengembangkan kegiatan bervariasi, mengakomidir gaya belajar baik yang visual, audio visual, auditorial dan kinestetik; dan
  6. Menggunakan kelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan dan minat.
  • Diferensiasi Produk

Produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Diferensiasi produk meliputi: (1). Memberikan tantangan atau variasi dan (2) Memberikan murid pilihan bagaimana mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

dokpri
dokpri
  • Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

Kaitan modul lainnya dengan modul 2.1 yaitu diawali dengan Filosofi pembelajaran Ki Hajar Dewantara yaitu pendidik harus menuntun atau membimbing murid di dalam kelas agar bisa berkembang sesuai dengan kodrat yang anak miliki. Pembelajaran harus berpihak pada murid yang berarti pembelajaran harus berorientasi kepada murid. Sebagai agen perubahan, seorang guru harus bisa mengambil tindakan secara inisiatif untuk melakukan perubahan pada murid yang diajarnya. Hal ini dapat terwujud jika kita memiliki nilai-nilai yang ada di dalam diri kita sebagai pendidik yang bisa kita tumbuh kembangkan untuk memperkaya diri dan memperkuat pondasi diri kita, setelah kita memahami nilai-nilai yang ada di dalam diri kita, kita juga harus membuat visi agar tujuan yang kita inginkan kepada murid dapat terwujud nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun