Mohon tunggu...
Erwin pujiana
Erwin pujiana Mohon Tunggu... Guru - senang dengan seni

saya lahir di surabaya besar di kediri ingin belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untukmu Ibu

7 Oktober 2020   23:21 Diperbarui: 7 Oktober 2020   23:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi sudah menjelang

Suara alam begitu riang

Menandakan kebahagiaan 

Yang sudah nampak di depan

Kuayunkan langkah dengan pasti

Kuayunkan langkah dengan berani

Menatap sang waktu

Di pagi itu

Langkahku terhenti dan bergetar

Nampak pintu harapan,

Begitu megah laksana candi Borobudur

Begitu indah pintu itu, bak berlian

Kutatap pintu itu

Kupandangi kemegahannya

Terselip rasa duka

Yang sempat membuatku pilu

Nampak butiran mutiara, jatuh

Bagaikan hujan gerimis 

Seolah hujan itu, ingin menghapus

Semua rasa yang sebelumnya tumbuh

Di saat pintu di depanku 

Harapan nyata jelas kulihat

Tak ku temukan, belaian lembutmu

Yang selama ini kulihat

Setahun yang lalu

Masih kulihat senyum mu

Setahun yang lalu kulihat bayangmu

Kini,..... hanya namamu

Ibu....

Harapanmu telah ku genggam

Kupersembahkan untukmu

Walaupun, tanpa senyum

Tuhan...

Ampunilah dosa ibuku

Tanpa beliau takkan pernah diriku mampu

Berdiri didepan pintu harapan

Tuhan......

Hanya doa yang bisa ku persembahkan

Untuk ibuku

Yang selalu ku rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun