Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Perfect Hijacking: D.B. Cooper dan Pembajakan Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305

31 Desember 2022   01:21 Diperbarui: 31 Desember 2022   01:24 1621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi D.B. Cooper ketika memulai aksinya dalam membajak Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: Natgeo.com


Dimulainya Aksi D.B. Cooper

Ilustrasi D.B. Cooper ketika memulai aksinya dalam membajak Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: Natgeo.com
Ilustrasi D.B. Cooper ketika memulai aksinya dalam membajak Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: Natgeo.com

Tetapi ketika pesawat hendak mencapai destinasi, seorang lelaki dengan perawakan cukup tinggi yang berpakaiian rapi mengenakan kemeja lengkap dengan dasi dan jas secara tiba-tiba memberikan sepucuk surat ke pramugari Florence Schaffner. Schaffner yang menerima surat tersebut, awalnya mengira paling itu hanyalah rayuan dan godaan seorang penumpang yang mengajaknya untuk berkencan, tetapi situasi yang awalnya tenang dan normal pun berubah seketika menjadi tegang. Surat yang diberikan kepada Schaffner tersebut rupanya bukanlah rayuan dan godaan, melainkan suatu ancaman, di mana sang penumpang yang duduk di kursi 18-E yang berjarak cukup dekat dengan kursi jumpseat Schaffner tersebut menuliskan bahwa "di dalam tas kopernya terdapat sebuah bom dan jika tuntutannya tidak terpenuhi, maka bom tersebut akan ia ledakan."

Terkejut bukan main, Schaffner pun menghampiri penumpang yang diketahui berdasarkat nama yang tertulis di tiket pesawat, bernama "Dan Cooper" tersebut untuk tidak bercanda dengan candaan-candaan yang bernada ancaman ketika penerbangan berlangsung. Tetapi rupanya Cooper tidak bercanda, ketika tas koper milik Cooper dibuka ketakutan Schaffner pun memuncak, karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Cooper memang membawa seperangkat bom yang terdiri dari beberapa dinamite dan siap ia ledakan. Cooper pun memerintahkan Schaffner untuk tidak bertindak gegabah yang akan menimbulkan kepanikan penumpang-penumpang lainnya dan memintanya untuk menyampaikan tuntutannya kepada Kapten Pesawat agar disampaikan kepada kantor Northwest Orient di kota Seattle.

Tuntutan Cooper tidak lain adalah uang tunai sebanyak $200.000 U.S. Dollar, atau setara dengan $1,3 Juta U.S. Dollar jika disamakan dengan kurs Dollar di tahun 2021, dan juga empat pasang parasut, yaitu dua set parasut depan dan dua set parasut belakang. Schaffner pun menyampaikan tuntutan Cooper kepada awak Kokpit dan Kapten Scott pun langsung menghubungi kantor Northwest Orient di Seattle untuk menyampaikan tuntutan Dan Cooper atau yang kelak akan lebih dikenal sebagai D.B. Cooper. Lantas awak Kokpit pun meminta Schaffner untuk tetap di Kokpit, sedangkan pramugari Tina Mucklow lah yang menggantikan posisi Schaffner yang duduk disamping kursi D.B. Cooper guna menyampaikan pesan dari awak Kokpit kepada Cooper. Awak Kokpit memberitahu Cooper bahwa pihak Northwest Orient membutuhkan waktu setidaknya 2 jam untuk memenuhi tuntutan Cooper dan Cooper pun setuju dengan waktu 2 jam guna memenuhi tuntutannya.

Route Penerbangan yang ditempuh oleh Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com
Route Penerbangan yang ditempuh oleh Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com

Lantas pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 yang telah memasuki wilayah udara Seattle pun harus berputar-putar di atas Kota Seattle selama dua jam, sambil menunggu pihak maskapai dan juga polisi setempat untuk memenuhi tuntutan D.B. Cooper tersebut. Sedangkan guna menghindari kepanikan para penumpang lainnya, Awak Kokpit pun mengumumkan kepada para penumpang Penerbangan 305 tersebut jika terjadi kendala pada teknis pesawat yang menyebabkan pesawat akan kesulitan untuk mendarat dan harus berputar-putar di atas kota Seattle terlebih dahulu untuk sementara waktu, sambil menunggu perbaikan kendala teknis tersebut.

Berdasarkan penuturan Tina Mucklow, selama pesawat berputar-putar di atas kota Seattle sambil menunggu terpenuhinya tuntutan D.B. Cooper tersebut, Cooper bersikap sangatlah santai dan tenang dan tidak membuat hal-hal yang bisa memicu kepanikan. Mucklow bahkan mengatakan jika sambil menunggu pihak maskapai memenuhi tuntutan Cooper, Cooper dengan santai memesan minuman seperti Bourbon dan Soda 7-Up dan sambil merokok, mengingat pada tahun 1971 merokok di dalam pesawat masih diperbolekan. Cooper juga menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan Mucklow sambil menunggu terpuhinya tuntutannya, seperti berbincang sambil menunjukan keindahan Kota Seattle kepada Mucklow dan menurut Mucklow, Cooper tidak menunjukan tanda-tanda panik atau kecemasan. Hal inilah yang dapat dikatakan bahwa pembajakan yang dilancarkan oleh D.B. Cooper sangatlah sempurna dan tidak seperti pembajakan-pembajakan pesawat lainnya yang cenderung membuat panik seluruh penumpang. Bahkan karena ketenangan Cooper, selama penerbangan berlangsung bahkan pada saat berputar-putar selama dua jam di atas kota Seattle untuk menunggu dipenuhinya tuntutan Cooper, tidak satupun dari penumpang Northwest Orient Penerbangan 305 yang menyadari jika pesawat tersebut memang sedang dibajak oleh D.B. Cooper. 

Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient Penerbangan 305 ketika mendarat di Bandara Seattle-Tacoma | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com
Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient Penerbangan 305 ketika mendarat di Bandara Seattle-Tacoma | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com

Setelah dua jam berlalu dan tuntutan D.B. Cooper telah terpenuhi, Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 pun pada akhirnya mendarat di Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma pada pukul 17.46 waktu setempat. Lantas atas perintah Cooper, pesawat pun berhenti di wilayah remote Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma dan berjarak cukup jauh dari terminal Bandara. Para penumpang Northwest Orient Penerbangan 305 pun turun dari pesawat layaknya penerbangan normal yang telah mencapai destinasi dan tidak lama kemudian setelah para penumpang di antarkan ke gedung Terminal Bandara, pihak Northwest Orient dan polisi setempat pun memberikan seluruh tuntutan D.B. Cooper yaitu uang tunai senilai $200.000 U.S. Dollar dan empat set parasut.

Selain itu Cooper juga meminta agar bahan bakar pesawat diisi dan tidak lama kemudian setelah bahan bakar pesawat diisi dan seluruh tuntutan Cooper telah diberikan, pesawat pun kembali tinggal landas meninggalkan Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Namun kali ini hanya para awak Kokpit Kapten William Scott dan Co-Pilot Bill Rataczak dan Flight Engineer Harold E. Anderson dan Pramugari Tina Mucklow sajalah yang turut terbang, sedangkan awak kabin yang lainnya termasuk Florence Schaffner telah diturunkan di Bandara Internasional Seattle-Tacoma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun