Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Uni Soviet Runtuh?

2 September 2022   11:21 Diperbarui: 2 September 2022   11:22 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Moscow berbondong mengantri di Kedai McDonald ketika McDonald buka untuk pertama kalinya di Rusia pada 1990 | Sumber Gambar: businessinsider.com

Sayangnya kesehatan Lenin pun sepertinya juga kian menurun dan pada bulan Mei tahun 1922 atau 8 Bulan sebelum terbentuknya Uni Soviet, Lenin sudah terkena penyakit stroke untuk pertama kalinya dan disusul dengan serangan strokenya yang kedua pada bulan Desember tahun 1922 yang juga bertepatan dengan dibentuknya Uni Soviet. Pada Bulan Maret tahun 1923, Lenin mengalami serangan stroke untuk yang ketiga kalinya sehingga membuatnya semakin susah berbicara dan bergerak, hingga pada 21 Januari tahun 1924, Lenin mengalami koma dan meninggal pada hari itu pula. Setepeninggalnya Lenin, Joseph Stalin pun naik ke tampuk kekuasaan Uni Soviet dan menjadi Pemimpin Uni Soviet.


Soviet di bawah Kepemimpinan Joseph Stalin

Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet pasca meninggalnya Lenin. Stalin terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang otoriter | Sumber Gambar: Getty Images
Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet pasca meninggalnya Lenin. Stalin terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang otoriter | Sumber Gambar: Getty Images

Di bawah kepemimpinan Stalin, Stalin kembali menerapkan sistem perekonomian terpusat dan merubahnya menjadi sistem ekonomi komando, di mana semua aktivitas perekonomian benar-benar berada di bawah kendali politburo partai komunis Uni Soviet. Alhasil sistem ini sepertinya tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan kelaparan masal di beberapa penjuru Soviet. Salah satunya adalah "Soviet Famine 1930-1933" di mana diperkirakan sekitar 5 hingga 8 juta nyawa warga Soviet melayang akibat kelaparan masal.

Tidak hanya itu saja, Stalin juga meredam seluruh oposisinya dan menciptakan dinas polisi rahasia yang bertugas untuk menghambisi para rival politiknya dan merubah kekuasaannya menjadi kekuasaan otoriter total. Banyak warga Soviet yang diduga dianggap menentang Stalin dikirim ke kamp buruh "The Gulag" dan dihukum untuk melakukan kerja paksa yang menuntun kembali pada melayangnya jutaan nyawa warga Soviet.

Warga Soviet yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa ketika Soviet berada di bawah kepemimpinan Stalin | Sumber Gambar: historyhit.com
Warga Soviet yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa ketika Soviet berada di bawah kepemimpinan Stalin | Sumber Gambar: historyhit.com

Pada era Stalin pula-lah Perang Dunia Kedua pecah dan Uni Soviet melancarkan aksi peperangannya terhadap Nazi Jerman setelah penyerbuan Nazi Jerman terhadap Uni Soviet pada Operasi Barbarossa. Walaupun Soviet berhasil mengalahkan Nazi Jerman, tetapi diperkirakan jutaan nyawa baik warga maupun prajurit Soviet melayang akibat dari Perang Dunia Kedua ini. Setelah Perang Dunia kedua dan dimulainya Perang Dingin dengan Amerika Serikat, Uni Soviet dapat dikatakan mulai maju dari segi sains dan teknologi terutama di bidang persenjataan guna menyaingi Amerika Serikat. Pada 29 Agustus tahun 1949, Soviet berhasil meledakan bom atom berkekuatan Nuklir pertama mereka.

Stalin meninggal pada tanggal 5 Maret tahun 1953 dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Ketika menjabat sebagai Pemimpin Soviet, Khrushchev memulai program yang disebut "De-Stalinization" dan merubah seluruh kebijakan-kebijakan Stalin yang dinilai terlalu otoriter. Tetapi Soviet masih berfokus pada persaingannya dengan Amerika Serikat seperti mengemnbangkan alutista guna menyaingi alutista Amerika Serikat dan juga lomba dalam perjalanan ke luar angkasa.


Soviet Paca Kepemimpinan Stalin

Nikita Khrushchev yang menggantikan Stalin sebagai pemimpin Uni Soviet dan melakukan kebijakan de-stalinisasi | Sumber Gambar: UPI.com
Nikita Khrushchev yang menggantikan Stalin sebagai pemimpin Uni Soviet dan melakukan kebijakan de-stalinisasi | Sumber Gambar: UPI.com

Sepeninggalnya Stalin pada tahun 1953 dan naiknya Khruschev ke kursi kekuasaan kepemimpinan Uni Soviet, memang menjadi salah satu momen krusial dalam sejarah Uni Soviet. Karena ketika Khruschev berkuasa, ia berusaha untuk merubah image dan reputasi Stalin yang dilihat terlalu kejam, dengan image Khruschev sendiri yang dianggap sebagai penyelamat Soviet dari kesengsaraan yang diakibatkan oleh Stalin. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan Khruschev yang disebut sebagai "Khruschev Thaw" atau "De-Stalinization," di mana kebijakan-kebijakan di era Stalin yang dinilai terlalu berlebihan seperti penindasan dan sensor media mulai diringankan. Jutaan tahanan politik yang dipejarankan oleh Stalin di kamp konsenterasi kerja paksa yang sangat terkenal yaitu "The Gulag" pun juga dibebaskan di era Khruschev. Khruschev juga berusaha mengambil langkah pendekatan yang lebih lunak terhadap negara-negara yang dianggap sebagai musuh Soviet, terutama negara-negara barat seperti Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun