Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Pertandingan Rugby Berhasil Mempersatukan Satu Bangsa yang Sedang Terbelah

26 Agustus 2022   07:17 Diperbarui: 26 Agustus 2022   08:55 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela ketika berpidato meminta seluruh masyarakat untuk mengakhiri perselisihan | Sumber Gambar: History.com

Tidak hanya berinteraksi, tetapi para pemain team Springbook juga memberi pelatihan dan mengajari mereka bagaimana cara bermain rugby yang selalu identik dengan olah raga untuk kaum kulit putih. 

Para anggota team Springbook yang memang pada waktu itu sebagian besar masih banyak dari kalangan kulit putih pada akhirnya dapat membaur dengan baik dan tanpa adanya perselisihan dengan masyarakat-masyarakat non-kulit putih pada saat tour mereka ke daerah-daerah pedalaman. 

Bahkan ketika tiba di daerah-daerah pedalaman yang kebanyakan dihuni oleh masyarakat ras non-kulit putih, bukan protes atau unjuk rasa yang mewarnai kedatangan para team Springbook, melainkan mereka justru disambut dengan gembira oleh masyarakat-masyarakat non-kulit putih, terutama yang masih anak-anak yang sangat antusias ketika mendapat pelatihan dan diajak untuk bermain rugby oleh para anggota team Springbook.

Nelson Mandela ketika menyambut para pemain Liga Springbook saat tengah berlatih untuk Rugby World Cup tahun 1995 | Sumber Gambar: Getty Images
Nelson Mandela ketika menyambut para pemain Liga Springbook saat tengah berlatih untuk Rugby World Cup tahun 1995 | Sumber Gambar: Getty Images

Tidak hanya itu saja olah raga Rugby yang dulu selalu identik dengan olah raga untuk masyarakat ras kulit putih, sekarang pun rupanya juga makin digemari oleh masyarakat ras non-kulit putih. Beberapa orang-orang bawahan Presiden Nelson Mandela yang terdiri dari orang-orang non-kulit putih dan kulit putih yang sebelumnya masih terlihat berselisih dan menyimpan kecurigaan satu sama lain, sekarang pun mulai terlihat akur dan dapat membaur satu sama lain tanpa adanya perselisihan dan perbedaan antar ras. 

Mandela juga sempat menyaksikan orang-orang bawahan Mandela baik yang kulit putih maupun non-kulit putih bermain rugby bersama tanpa adanya perselisahan dan perbedaan antara satu sama lain.

Sedangkan di lain sisi, rupanya langkah yang diambil oleh Pienaar dan Mandela ini sepertinya terus membuahkan hasil dan Springbook yang dahulu di era Rezim Apartheid dikenal sebagai simbol Rezim masyarakat ras kulit putih di era pemerintahan Apartheid, sekarang sudah mulai mendapatkan simpati dan dukungan oleh masyarakat Afrika Selatan ras non-kulit putih. 

Maka dengan ini Springbook pun sekarang mendapatkan simpati dan dukungan kuat baik dari masyarakt Afrika Selatan ras kulit putih maupun non-kulit putih untuk memenangkan ajang Rugby World Cup pada tahun 1995 dan menjadi gerbang untuk perdamaiian bagi masyarakat Afrika Selatan dari seluruh ras baik kulit putih maupun non-kulit putih dan juga mengakhiri konflik dan perselisihan berkepanjangan antara ras kulit putih dan non-kulit putih di Afrika Selatan.

Para Pemain Team Liga Kejuaraan Rugby Springbook dengan motto mereka
Para Pemain Team Liga Kejuaraan Rugby Springbook dengan motto mereka "One Team, One Country" | Sumber Gambar: sport24.co.za

"One Team, One Country" itulah selogan yang digunakan oleh team Springbook pada ajang perhelatan Rugby World Cup tahun 1995.


Rugby World Cup 1995

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun