Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Melata di Bawah Bayang-bayang Nuclear Holocaust

10 Juni 2022   02:36 Diperbarui: 10 Juni 2022   02:49 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penggambaran dari Bencana Nuclear Holocaust | Sumber Gambar: fineartamerican.com

Salah satu contoh dari Bunker Nuclear Fallout Shelter yang digunakan untuk berlindung ketika terjadi Serangan Nuklir | Sumber Gambar: Getty Images
Salah satu contoh dari Bunker Nuclear Fallout Shelter yang digunakan untuk berlindung ketika terjadi Serangan Nuklir | Sumber Gambar: Getty Images

Langkah berikutnya untuk pencegahan serangan nuklir adalah pembangunan bunker-bunker dengan fondasi yang sangat kokoh dan mampu bertahan dari serangan senjata nuklir. Pada nantinya jika terjadi serangan nuklir, masyarakat diminta untuk berlindung di bunker tersebut. 

Bunker perlindungan serangan nuklir ini juga dikenal sebagai "Fallout Shelter" yang diambil dari istilah "Nuclear Fallout" situasi di mana serangan nuklir yang jatuh dari langit dan ledakannya yang menciptakan suatu gelombang kejut berlalu dan berakhir dengan kehancuran masal dengan imbas dari senjata nuklir seperti debu dan abu raidoaktif yang tercipta pada saat senjata nuklir meledak.


Cuban Missile Crisis Tahun 1962

Foto dari Pesawat Pengintai Lockheed U-2 yang menunjukan keberadaan Missile Uni Soviet di Kuba | Sumber Gambar: af.mil
Foto dari Pesawat Pengintai Lockheed U-2 yang menunjukan keberadaan Missile Uni Soviet di Kuba | Sumber Gambar: af.mil

Pada Bulan Oktober Tahun 1962 sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat, Lockheed U-2, yang sedang melakukan misi pengintaian di atas wilayah Cuba mendapati sebuah temuan yang menegejutkan. Berdasarkan dari hasil foto yang didapatkan, 

terlihat jelas jikas beberapa missile tengah ditempatkan di Cuba oleh Uni Soviet. Setelah dipelajari missile yang sedang ditempatkan di Cuba oleh Uni Soviet tersebut adalah medium-range ballistic missile atau rudal balistik jarak menengah SS-4 Sandal yang juga berhulu ledak nuklir.

Mendapati Uni Soviet tengah menempatkan missile-missile berhulu ledak nuklirnya, Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pun mendesak agar pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev untuk menarik Missilenya dari Cuba. 

Khruschev pun enggan akan desakan Kennedy tersebut, Khruschev menuntut Amerika untuk menarik pula missile Jupiternya di Turkey dan Italy atau jika tidak missile SS-4 Sandal Soviet di Cuba tidak akan ditarik.

Missile Jupiter Amerika yang ditempatkan di Turkey dan Italy dan Missile SS-4 Sandal Soviet yang ditempatkan di Kuba | Sumber Gambar: smithsonian.com
Missile Jupiter Amerika yang ditempatkan di Turkey dan Italy dan Missile SS-4 Sandal Soviet yang ditempatkan di Kuba | Sumber Gambar: smithsonian.com

Alhasil ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pun meningkat drastis akibat dari penempatan missile Soviet di Cuba tersebut. Presiden Kennedy memerintahkan untuk memblokade perairan Cuba guna mencegat kapal-kapal Uni Soviet yang membawa missile dan perangkatnya untuk masuk ke Cuba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun