Langkah berikutnya untuk pencegahan serangan nuklir adalah pembangunan bunker-bunker dengan fondasi yang sangat kokoh dan mampu bertahan dari serangan senjata nuklir. Pada nantinya jika terjadi serangan nuklir, masyarakat diminta untuk berlindung di bunker tersebut.Â
Bunker perlindungan serangan nuklir ini juga dikenal sebagai "Fallout Shelter" yang diambil dari istilah "Nuclear Fallout" situasi di mana serangan nuklir yang jatuh dari langit dan ledakannya yang menciptakan suatu gelombang kejut berlalu dan berakhir dengan kehancuran masal dengan imbas dari senjata nuklir seperti debu dan abu raidoaktif yang tercipta pada saat senjata nuklir meledak.
Cuban Missile Crisis Tahun 1962
Pada Bulan Oktober Tahun 1962 sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat, Lockheed U-2, yang sedang melakukan misi pengintaian di atas wilayah Cuba mendapati sebuah temuan yang menegejutkan. Berdasarkan dari hasil foto yang didapatkan,Â
terlihat jelas jikas beberapa missile tengah ditempatkan di Cuba oleh Uni Soviet. Setelah dipelajari missile yang sedang ditempatkan di Cuba oleh Uni Soviet tersebut adalah medium-range ballistic missile atau rudal balistik jarak menengah SS-4 Sandal yang juga berhulu ledak nuklir.
Mendapati Uni Soviet tengah menempatkan missile-missile berhulu ledak nuklirnya, Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pun mendesak agar pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev untuk menarik Missilenya dari Cuba.Â
Khruschev pun enggan akan desakan Kennedy tersebut, Khruschev menuntut Amerika untuk menarik pula missile Jupiternya di Turkey dan Italy atau jika tidak missile SS-4 Sandal Soviet di Cuba tidak akan ditarik.
Alhasil ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pun meningkat drastis akibat dari penempatan missile Soviet di Cuba tersebut. Presiden Kennedy memerintahkan untuk memblokade perairan Cuba guna mencegat kapal-kapal Uni Soviet yang membawa missile dan perangkatnya untuk masuk ke Cuba.Â