Bahkan guna meyakinkan Senate dan Kongress Amerika Serikat, Menteri Pertahanan Amerika Serikat pada waktu itu, Donald Rumsfeld, menguji coba sendiri prototype dari pesawat B-1 Lancer ini guna metakinkan Senate dan Kongress agar mau memberikan anggaran untuk proyek pesawat B-1 Lancer ini. Rumsfeld yang notabene seorang pilot dan penerbang di Angkatan Laut Amerika Serikat pun menguji coba dengan menerbangkan sendiri pesawat B-1 Lancer ini.
Namun sayangnya, Gerald Ford kalah dalam Pemilu Presiden tahun 1976 dan digantikan oleh Jimmy Carter yang menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 1977. Kekalahan Ford dan naiknya Carter ke kursi Kepresidenan Amerika Serikat, menyebabkan gugurnya Proyek Pesawat Bomber Strategis B-1 Lancer ini karena menurut Pemerintahan Presiden Jimmy Carter, anggaran untuk Proyek Pesawat Bomber Strategis B-1 Lancer ini dinilai terlalu tinggi dan mahal, sehingga menyebabkan Pemerintahan Presiden Jimmy Carter memutuskan untuk membatalkannya.Â
Tetapi Proyek Pesawat Bomber Strategis B-1 Lancer kembali dihidupkan pada tahun 1981, ketika Ronald Reagan naik ke kursi Kepresidenan Amerika Serikat setelah mengalahkan Jimmy Carter pada pemilu tahun 1980 dan Pesawat Bomber Strategis Rockwell B-1 Lancer mulai terbang dengan Angkatan Udara Amerika Serikat di bawah yurisdiksi Strategic Air Command pada 1 Oktober 1986.
Selain Pesawat Bomber Strategis baru, Strategic Air Command juga mendapatkan Airborne Command Post yang terbaru. Pesawat Airborne Command Post yang terbaru merupakan modifikasi dari Pesawat Boeing 747-200, yang mana pesawat Airborne Command Post yang sebelumnya, Boeing EC-135 Looking Glass merupakan modifikasi dari Pesawat Boeing 367-80 atau yang merupakan pesawat design awal dari Boeing 707.
Pesawat Airborne Command Post Strategic Air Command yang terbaru dinamai "Boeing E-4B Nightwatch" dan dilengkapi dengan pelindung anti ledakan nuclear. Tidak heran jika pesawat ini juga sering diberi julukan "The Doomsday Plane" dan juga dijadikan tempat perlindungan Presiden Amerika Serikat dan beberapa anggota kabinetnya jika kelak terjadi serangan nuklir berskala besar dan masal.
Pada tahun 1981, Strategic Air Command juga mendapatkan pesawat tanker yang terbaru yaitu Boeing KC-10 Extender yang merupakan modifikasi dari Pesawat McDonnell Douglas DC-10. Pesawat tanker KC-10 Extender ini memiliki body fuselage yang lebih besar, sehingga selain kegunaannya sebagai pesawat tanker, KC-10 Extender juga dapat digunakan untuk menjadi pesawat moda transport untuk membawa personnil angkatan udara dan juga logistik.
Di tahun 1986 perlengkapan Intercontinental Ballistic Missile Strategic Air Command juga bertambah dengan ditambahnya missile LGM-118A Peacekeeper pada arsenal missile Ballistic Strategic Air Command. Missile LGM-118A Peacekeeper ini menjadi pengganti untuk Missile LGM-25C Titan II yang dipensiunkan pada tahun 1987.