Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

The Bradley Effect

27 April 2022   17:50 Diperbarui: 27 April 2022   17:54 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walikota Los Angeles  Thomas "Tom" Bradley, di mana istilah nama "The Bradley Effect" diambil | Sumber Gambar: wmht.org


The Bradley Effect pada Pemilu Mid-Term 2018 dan Sequel dari Pemilihan Gubernur California Tahun 1982

Ron DeSantis dan Andrew Gillum, kedua kandidat dalam Pemilihan Gubernur Negara Bagian Flordia pada tahun 2018 | Sumber Gambar: Politico.com 
Ron DeSantis dan Andrew Gillum, kedua kandidat dalam Pemilihan Gubernur Negara Bagian Flordia pada tahun 2018 | Sumber Gambar: Politico.com 

Pada tahun 2018 atau dua tahun setelah kekalahan Hillary Clinton pada Pemilu Presiden tahun 2016, Amerika Serikat kembali menggelar Pemilu. Tetapi kali ini pemilu yang diadakan adalah "Mid-Term Election" di mana beberapa negara bagian akan menggelar pemilihan untuk Kepala Daerah dan juga pemilihan legislative untuk anggota Kongress dan anggota Senate. Namun sayangnya, "The Bradley Effect" sepertinya kembali terjadi pada pemilu Mid-Term tahun 2018 ini dan memiliki kesamaan dengan Pemilihan Gubernur California tahun 1982, yakni? Terjadi pada pemilihan Gubernur di negara bagian Florida pada pemilu Mid-Term tahun 2018.

Dua kandidat yang maju Pada pemilihan Gubernur Flordia tahun 2018 juga merupakan kulit putih dan non-kulit putih, yaitu Mantan Anggota Kongress dari distrik ke-6 Florida Ron DeSantis dari Partai Republik dan Mantan Walikota Tallahassee, Florida, Andrew Gillum dari Partai Demokrat. 

Gullum memang pada awalnya unggul dalam jajak pendapat sebelum pemilihan Gubernur Florida pada 6 November 2018. Tetapi sayangnya Gillum justru kalah dengan Ron DeSantis pada hari H pemilihan Gubernur Flordia dengen selisih suara yang cukup tipis yaitu 0,4%, di mana DeSantis memenangkan suara sebesar 49,6% dan Gillum memenangkan suara sebesar 49,2%. Negara Bagian Florida memang basis terkuat Partai Republik dan Partai Republik memiliki banyak suara dan pendukung di Negara Bagian tersebut.


Kemungkinan Terulangnya Kembali The Bradley Effect pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat Tahun 2020

gambar-9-62691a94bb448637a44861e4.jpg
gambar-9-62691a94bb448637a44861e4.jpg
Joe Biden pasca terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2020 | Sumber Gambar: pbs.orgPada tahun 2020 lalu Amerika kembali kembali menggelar pemilu Presiden, di mana petahana dari partai Republik Donald Trump yang akan memperebutkan kursi kepresidenan untuk periode kedua, berhadapan dengan kandidat dari partai Demokrat Joe Biden yang merupakan mantan Wakil Presiden Barack Obama dan juga mantan Senator dari Delaware.

Memang pada waktu itu itu, Hingga hari menjelang Pemilihan Presiden pada 3 November 2020, polling menunjukan bahwa Joe Biden mengungguli Donald Trump.

Kepresidenan Donald Trump memang banyak diwarnai oleh kebijakan-kebijakan yang cenderung bersifat kontroversi seperti Trump yang sepertinya condong lebih berpihak kepada golongan kanan radikal dan juga komentar-komentarnya yang sering berbau rasisme. Bahkan dugaan Trump yang berusaha untuk berkongkalikong dengan pemerintah Ukraine demi mencari borok anak Joe Biden, Hunter Biden, agar bisa mendiskreditkan Biden pada pemilu tahun 2020 lalu sehingga menyebabkan kongress mengajukan gugatan pemakzulan terhadap Trump pada akhir tahun lalu. 

Ditambah lagi pemerintahannya yang dianggap gagal dalam menghadapi arus awal pandemi virus corona tahun 2020 lalu dan juga demo besar-besaran menolak tindakan rasisme setelah terbunuhnya George Floyd oleh polisi kulit putih pada akhir bulan Mei 2020 lalu. Hal itu semua lah yang menyebabkan angka approval rating Trump merosot dan membuat angka polling Joe Biden lebih unggul ketimbang Trump.

Tetapi "The Bradley Effect" tetap seakan-akan masih membayangi Pemilu Presiden Amerika Serikat pada tahun 2020 lalu, terutama pasca kalahnya Hillary Clinton pada Pemilu Presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu, di mana angka polling yang masih bersifat prediksi akan berbeda dengan hasil akhir pada hari H Pemilihan Presiden. Namun, alhasil Biden pun luput dari prediksi akan terulangnya kembali "The Bradley Effect" ini dan berhasil mengalahkan Trump pada Pemilu Presiden Amerika Serikat pada tahun 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun