Tetapi di sisi lain banyak pihak yang juga mengkhawatirkan jika kubu Partai Republik kembali menguasai Kongress dan juga Senat. Kekhawatiran ini timbul dikarenakan pamor mantan Presiden Donald Trump yang masih sangat kuat di kubu Partai Republik.Â
Mayoritas anggota Partai Republik masih sangat loyal dengan Donald Trump, bahkan beberapa Anggota Partai Republik yang tidak sejalan dan tidak mendukung Trump justru mendapat kecaman dari kubu Partai Republik.Â
Seperti contoh Anggota Kongress Elizabeth Lynne "Liz" Cheney yang merupakan anak dari mantan Wakil Presiden Richard Bruce "Dick" Cheney dan juga Anggota Kongress Adam Kinzinger yang sekarang duduk di komite kongress yang menginvestigasi penyerbuan pada Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 lalu oleh pendukung Trump dan juga memilih untuk memakzulkan Trump pada pemakzulan kedua Trump akibat dari insiden 6 Januari tersebut, justru mendapat kecaman hebat dari Partai Republik.Â
Tidak hanya itu, Liz Cheney juga didepak dari kepemimpinan ketiga kubu partai Republik di Kongress yaitu "Ketua Dewan Kongress" kubu Partai Republik pada Mei 2021 lalu dan digantikan oleh Anggota Kongress yang lebih tunduk pada Trump.Â
Liz Cheney dan Adam Kinzinger bahkan mendapatkan censured atau kecaman dari dewan Partai Republik negara bagian perwakilan mereka, bahkan censured pun juga datang dari Komite Nasional Partai Republik yang menganggap Liz Cheney dan Adam Kinzinger pengkhianat karena tidak loyal kepada Trump.Â
Tidak hanya Liz Cheney dan Adam Kinzinger saja, beberapa anggota Partai Republik seperti Senator Mitt Romney yang merupakan satu-satunya Senator dari kubu Partai Republik yang memilih untuk memakzulkan Trump pada pemakzulan Trump yang pertama, dan juga Senator Richard Burr dan Ben Sasse juga mendapatkan kecaman dari kubu Partai Republik karena memilih untuk memakzulkan Trump pada pemakzulan Trump yang kedua.
Kubu Partai Republik juga sudah berencana akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap Joe Biden dan pemerintahannya seperti hubungan bisnis anak Biden yaitu Hunter dengan RRC yang akan menuntun pada pemakzulan Biden, kelak jika Partai Republik berhasil menguasai kembali Kongress.Â
Seperti pernyataan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Anggota Kongress Partai Republik Jim Jordan yang merupakan sekutu dan pendukung kuat Trump, yang mana Jordan menyatakan siap untuk menginvestigasi pemerintahan Biden jika Partai Republik berhasil merebut kembali kedudukan mayoritas di Kongress.Â
Ketua kubu Partai Republik Anggota Kongress Kevin McCarthy, yang kelak akan menjadi "Speakers of the United States House of Representatives" atau ketua Kongress Amerika Serikat jika Partai Republik kembali memenangkan kedudukan mayoritas Kongress, juga terus menjadi pendukung setia Trump dan enggan bekerjasama dengan Komite Januari 6 untuk investigasi penyerbuaan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Dukungan kepada Trump terus mengalir tidak hanya di kubu Partai Republik di Kongress, bahkan di kubu Partai Republik di Senat sekalipun. Beberapa Anggota Senat dari Partai Republik seperti Senator Josh Hawley dan Senator Ted Cruz juga masih menjadi pendukung setia Donald Trump.Â
Bahkan Senator Lindsey Graham juga berani mengecam Ketua kubu Partai Republik di Senat, Senator Mitch McConnell karena dianggap sudah berseberangan dengan Trump. Juga Senator Marco Rubio yang mengatakan bahwa Trump masih populer di kubu Partai Republik dan kelak jika Trump maju lagi sebagai Presiden pada tahun 2024, pastinya Trump akan menjadi kandidat dari Partai Republik.