Jadi teringat,seorang guru pernah mengajarkan tentang keistimewaan sabar, bahwa tuhan memberi perintah sabar 2 kali secara berurutan.Berbeda dengan perintah lain pada umumnya.
Yaitu "Ishbiruu wa shaabiruu",yang kurang lebih bermakna  sabarlah kalian dan kuatkan kesabaran kalian.
"Ishbiruu"atau sabarlah merupakan sebuah fase, dimana seseorang terus berusaha mewujudkan sabar dengan berbagai usaha,tindakan dan perilaku.
Upaya dan usaha yang dilakukan bisa menggunakan beragam cara,seperti dengan wawasan,keahlian dan keterampilan hingga pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Mungkin fase inilah yang sedang saya jalani sekarang,kesadaran berlalulintas dengan mematuhi aturan lalulintas hingga menumbuhkan benih-benih kesabaran.Bila saya mampu dan berhasil melewatinya barulah saya masuk menuju ke fase selanjutnya.
Fase "Shaabiruu" atau kuatkan kesabaran kalian adalah perintah lanjutan dari "Ishbiruu" dengan perilaku sabar yang terus menerus dilakukan menjadi semakin kuat.
Pernah saya menahan diri untuk terus bersabar dalam sehari,seminggu hingga berbulan-bulan lamanya. Namun ujung-ujungnya tetap saja teriak dengan mengatakan "selama ini saya sudah sabar menghadapi kamu!".
Tanpa  saya sadari perkataan itu menunjukkan kesabaran yang dipupuk dari awal hingga tumbuh dan berkembang namun pupus tidak sampai tujuan untuk menjadi orang yang sabar.Mengaku sabar tapi malah emosional!
Walhasil,kesabaran yang selama ini dilakukan,belum bisa menguatkan kesabaran untuk masuk derajat orang-orang yang sabar. Meskipun kita semua tahu "Sabar itu indah" dan "sabar itu tiada batasnya".
Namun demikian,sesulit apapun sabar tidak akan menghentikan saya untuk terus meraih dan menggapainya. Karena saya meyakini dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Melatih kesabaran dengan kesadaran