Nah,sekarang berganti Bapaknya yang diam dan berpikir, lalu beliau mulai mencoba memberikan sederet jawaban.
Satu persatu jawaban dilontarkan mulai dari "Hp", "maps", "mobil yang kita pakai","penumpang" sampai jawaban bahwa tuhanlah yang jadi teman sejati kita selama berkendara diperjalanan.
Semua jawaban itu tentu saja ada benarnya namun sayang,masih kurang tepat untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan.
"Saya menyerah,Mas!"Bapak itu menjawab pasrah.
"Teman sejati yang selalu menemani kita selama berkendara adalah rambu lalu lintas dan marka jalan".
"Duh, gak kepikiran saya"ungkap si Bapak.
Sebenarnya ada tebakan lain yang mau saya sampaikan tapi sayang saya sudah tiba didepan pagar rumah Bapaknya.
Seperti biasa saat tiba ditujuan, saya lalu bersiap turun untuk membantu menurunkan barang bawaan sambil mengecek supaya tidak ada barang yang tertinggal.
Selama perjalanan ada saja hal yang bisa dijadikan bahan obrolan, tidak terkecuali tebak-tebakan.Selain menyenangkan hal itu juga bisa bikin rasa kantuk hilang.
Bagi saya selaku mitra pengemudi online,berbincang  dan ngobrol boleh saja dilakukan namun tetap penting menghindari obrolan yang bisa memicu perdebatan. Â
Apalagi hal sensitif yang menjurus dan mengandung unsur politik, suka,agama,ras dan antar golongan (SARA) tentu mesti dihindari karena bisa bikin salah paham dan bisa masuk kategori pelanggaran.