Mohon tunggu...
Erwin Jajang Mawarna
Erwin Jajang Mawarna Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Sekolah Mengemudi

Drive safe stay alive

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Sepelekan Alas Kaki Saat Berkendara

21 Januari 2023   15:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:22 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkendara saat hujan (motorcyclenews.com via otomotif.kompas.com) 

Kejadian ini saya alami sekitar satu minggu semenjak saya bergabung dan menjalani pekerjaan sebagai mitra pengemudi online. 

Setelah mematikan mesin lalu memastikan seluruh pintu dan kaca jendela mobil sudah terkunci dan tertutup rapat,saya kemudian bergegas masuk ke dalam rumah untuk langsung menuju ke kamar mandi.

Sebuah kebiasaan saat pandemi Covid 19 yang masih saya lakukan dan terbawa sampai sekarang. Ketika pulang bekerja, saya menghindari dan tidak melakukan kontak fisik dengan seluruh anggota keluarga.

"Assalamualaikum," ucapan salam saya sambil membuka pintu rumah yang belum terkunci.

Saya melintas didepan kamar dan terlihat istri serta ketiga anak saya sudah tertidur dengan lelapnya. Sejenak memandang mereka bisa mengobati rasa lelah dan letih saya selepas pulang bekerja.

Rasa lelah dan letih setelah bekerja seharian memang hilang dan sirna, hanya saja saya merasakan ada yang aneh pada kedua bagian kaki mulai dari telapak sampai mata kaki yang terasa pegal dan sedikit kesemutan terutama bagian kaki sebelah kiri.

Di kamar mandi, saya baru menyadari ternyata kedua kaki saya bengkak dan terlihat lebih besar dari biasanya.

Banyak faktor yang menyebabkan pembengkakan pada kaki. Bisa karena terkilir, keselo, tegang atau cedera bahkan bisa juga karena sedang hamil. Tentu saja saya bukan seperti Om Arnold Schwarzenegger yang berperan sebagai seorang pria hamil dalam film berjudul Junior.

Usut punya usut ternyata yang jadi penyebab kaki saya bengkak adalah karena penggunaan alas kaki yang tidak sesuai dan membuat kaki tidak nyaman saat melakukan gerakan selama berkendara.

Alas kaki yang tidak tepat bisa menyebabkan sirkulasi aliran darah dikaki tersumbat dan kurang lancar. Pantas saja saya merasakan pegal-pegal, tegang dan kesemutan hingga mengakibatkan pembengkakan di kaki.

Kejadian itu bukan hanya saya saja yang mengalami ternyata juga dialami beberapa rekan-rekan sesama mitra pengemudi lainnya.

Tak ayal lagi, kaki bengkak menjadi topik perbincangan dan didiskusikan beberapa mitra pengemudi online.

Dari hasil bincang-bincang dan diskusi kecil saya dengan rekan sesama mitra itu, saya merangkum dan mencatat beberapa hal  tentang penggunaan alas kaki yang kita gunakan saat berkendara.

Jika dilihat dari jenis alas kaki yang digunakan saat berkendara,saya coba menggolongkannya menjadi tiga kelompok pengemudi.

Ada yang memakai sepatu, ada yang lebih senang memakai sandal bahkan ada yang tidak menggunakan alas kaki alias nyeker kalo meminjam istilah di kampung saya.

Pengguna Sepatu

Berkendara memakai sepatu tentu sangat dianjurkan dan menjadi prioritas bagi para pengendara terutama pengguna kendaraan roda dua (bikers).

Apalagi bagi seorang ojek online sudah menjadi keharusan untuk selalu menggunakan atribut berkendara seperti helmet (helm), sarung tangan, celana panjang dan sepatu.

Aturan tentang perlindungan keselamatan penggunaan sepeda motor untuk kepentingan masyarakat ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 12 tahun 2019.

Sepatu tentu bukan hanya menjadi aksesoris semata tapi juga sebagai perlengkapan untuk melindungi diri saat berkendara. Selain itu, sepatu juga bisa mengurangi resiko cedera berat pada bagian kaki pengendara.

Banyaknya contoh korban kecelakaan lalu lintas mengalami luka pada bagian kaki sampai ada yang menderita akibat copotnya kuku kaki menjadikan kita lebih waspada dan tambah berhati-hati.

Menggunakan helm, jaket, sarung tangan dan bercelana panjang memang sudah dilakukan namun terkadang sepatu malah   disepelekan dan terlupakan. Atau mungkin dianggap seperti mantan?

Syukurlah saya hanya mengalami bengkak di kaki dan sembuh setelah dipijat dan diurut lalu direndam air hangat sebelum tidur. Bagaimana jika cedera pada jari kaki dan kuku sampai terlepas?

Nah, Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak terulang, penggunaan jenis sepatu yang tepat mesti dilakukan. Saran dari beberapa rekan-rekan sesama mitra pengemudi antara lain:

  • Bagi pengendara mobil sebaiknya Pilih jenis sepatu yang lentur dan berbahan lembut,seperti yang berbahan karet.
  • Tidak menggunakan sepatu hak tinggi apalagi haknya didepan.Sepatu flat  bisa jadi pertimbangan.
  • Sesuaikan ukuran yang pas dengan kaki.
  • Hindari menggunakan sepatu yang berbahan licin.
  • Bagi pengendara sepeda motor, sepatu  bikers atau sepatu safety bisa jadi pilihan utama meskipun sepatu karet banyak digunakan apalagi saat hujan,lebih fleksibel katanya.
  • Rasakan kenyamanan sepatu, jika mengalami keluhan segera ganti sepatu.

Pengguna sandal

Sandal menjadi pilihan banyak orang untuk digunakan saat berkendara.Mungkin karena fleksibel dan nyaman saat pijakan kaki menekan pedal gas, rem ataupun kopling menjadikannya lebih terasa. Banyak teman menyarankan sandal jepit mesti ada didalam mobil sebagai pemain cadangan.

Cerita Seorang teman  yang dulu selalu menggunakan sandal jepit akhirnya sekarang menggunakan sepatu saat berkendara.Jika ditanya, "Kok bisa? Bisa karena biasa," katanya berbagi pengalaman.

Lain halnya bagi pengendara motor demi keselamatan dan perlindungan diri terutama bagian kaki sebaiknya menghindari penggunaan sandal atau sandal jepit.

Bagi saya selaku mitra pengemudi online menggunakan sepatu dan kaos kaki dalam bekerja tentunya sudah menjadi standar penampilan, selain mengenakan kemeja atau kaos berkerah dan celana panjang.

Pengendara Tanpa Alas Kaki

Namun ada sebagian dari kita yang memilih bekendara tanpa memakai alas kaki. Hal itu didasari  karena alasan merasa lebih nyaman saat tekan pedal kopling,melakukan pengereman dan mengatur pedal gas.

Berkendara tanpa alas kaki mungkin saja dirasakan lebih nyaman,akan tetapi tidak ada salahnya mencoba berkendara dengan membiasakan diri menggunakan alas kaki pilihan.

Pada akhirnya apapun yang kita gunakan saat berkendara, sejatinya berkendara memiliki tujuan untuk selalu menjaga kenyamanan dan keselamatan bersama.

Jadi pengemud seperti apa kita sekarang, Pengguna sepatu,pengguna sandal atau nyekermen? 

Saya nyekermen! karena masuk musala mau numpang salat zuhur.

Salam

#SebuahCatatanDariJalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun