Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cuaca Ekstrem Saat Liburan, Yuk Berkendara Aman!

31 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 1 Januari 2023   06:47 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkendara saat hujan (Sumber: istimewa via otomotif.kompas.com)

Kehujanan bisa tiga bahkan sampai lima kali dalam sehari. Menyeramkan! Menakutkan?

Tenang, itu bukan saya. Melainkan Calya yang saya gunakan untuk bekerja antar jemput penumpang. Sedangkan saya tetap fokus duduk di balik kemudi. Meski terkadang turun untuk sekedar memayungi kala hujan atau membantu barang bawaan penumpang.

Bagi kami pengemudi online istilah saat bekerja biasa disebut dengan onbid, ngebid, ontrip atau ngetrip. Maka jangan heran jika ada pertanyaan seperti, "Sudah berapa trip hari ini?" berarti sudah berapa banyak penumpang yang saya layani di hari tersebut.

Beberapa hari belakangan saya merasakan fenomena yang tak lazim saat onbid. Bagaimana tidak, dalam satu hari sedikitnya saya bisa tiga bahkan sampai lima kali berjumpa dengan hujan.

Hujan yang saya temui bahkan memiliki pola yang beragam bak taktik Timnas Thailand saat melawan Timnas Indonesia.

Dari yang hanya rintik-rintik hingga sangat lebat bahkan berkoalisi dengan angin kencang namun belum mendeklarasikan capresnya. Jadi bikin galau kan!

Cuaca ekstrim di penghujung tahun 2022 ini bisa saja membuat kita mengurungkan niat bepergian dan berlibur ke luar kota. Sebagian orang lebih memilih hanya beraktifitas di rumah saja. Kalaupun berlibur, mungkin hanya ke lokasi yang tidak jauh dari sekitaran Jabodetabek alias Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang- Becek. Eh, Bekasi maksudnya.

Curah hujan intensitas tinggi dengan pola yang beragam, tentu bisa mengganggu gaya berkendara kita dijalan.

Oleh karena itu penting bagi saya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi di jalan.

Ada beberapa hal sederhana namun penting saya lakukan, demi keamanan dan keselamatan bersama saat berkendara dalam cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai angin kencang.

Pertama, saya periksa air wiper apakah cukup dan tersedia. Jika kurang, maka saya tambah sampai terisi agar bisa selalu digunakan waktu gerimis dan hujan.

Air wiper sangat penting dan berguna untuk membersihkan kaca depan supaya tidak menganggu pandangan saat berkendara.

Bukan hanya itu, adanya air wiper juga bisa meminimalisir dan mengamankan kaca dari goresan yang disebabkan gesekan karet wiper dengan debu serta kotoran yang menempel di kaca.

Hal kedua yang saya lakukan yaitu mengarahkan jalur ventilasi AC agar tidak langsung ke kaca mobil terutama bagian yang dekat dengan spion kiri dan kanan.

Semburan angin AC dari kisi-kisi dasbor depan bisa menyebabkan kondensasi yang berakibat kaca mobil berembun dan menganggu pandangan pengemudi. Hal serupa juga biasa  kita temukan pada kaca minimarket yang berembun kala hujan.

Ketiga, siapkan kain lap atau kanebo untuk membersihkan kaca spion samping kiri dan kanan dari tetesan air hujan. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tetap leluasa memantau pengendara lain dari arah belakang.

Di samping hal yang saya lakukan itu, tentu juga ada hal yang mesti dihindari dan diwaspadai saat berkendara tatkala cuaca ekstrim.

Saya menghindari menyalakan lampu tanda darurat alias lampu hazard selama dijalan terutama didalam tol saat hujan deras.

Alih-alih bikin aman justru malah membahayakan karena bisa membuat bingung pengendara lain dari arah belakang saat saya berbelok atau berpindah jalur.

Menyalakan lampu utama menjadi pilihan tepat dengan  tujuan agar kendaraan saya terlihat oleh pengendara lain. Lagi pula penggunaan lampu hazard hanya untuk kondisi darurat ketika berhenti di pinggir jalan,pecah ban atau mogok didalam tol.

Tidak lupa  saya hindari genangan air yang tinggi apalagi mencapai ukuran setengah ban mobil kita. Jika jelas-jelas terlihat banjir, tentu saya lebih memilih mencari jalan lain agar lebih aman dan terhindar dari bahaya.

Terakhir, berhenti dan berteduh di tempat yang aman jika tidak melanjutkan perjalanan. Seperti tidak di bawah pohon rindang atau baliho pinggir jalan yang sudah usang,ketika hujan semakin deras. Sebab tidak sedikit pengendara tertimpa ranting pohon besar saat cuaca buruk itu.

Nah! jika masih khawatir keluar rumah dan enggan berkendara sendiri, saya dan rekan-rekan pengemudi online siap membantu mengantar ke tujuan yang diinginkan. Silahkan langsung order lewat aplikasi ya.

"Lu enak promosi terus, kan gue yang jadi kisut." Celetuk Calya saya yang tampak kedinginan.

"Hus! malu tuh didengar banyak orang,"sambut saya mengingatkan.

Semoga liburan kita menyenangkan serta aman di perjalanan. Selamat menyongsong tahun baru 2023 yang lebih baik buat kita semua.

Salam.

#catatan perjalanan akhir tahun 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun