Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cuaca Ekstrem Saat Liburan, Yuk Berkendara Aman!

31 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 1 Januari 2023   06:47 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkendara saat hujan (Sumber: istimewa via otomotif.kompas.com)

Pertama, saya periksa air wiper apakah cukup dan tersedia. Jika kurang, maka saya tambah sampai terisi agar bisa selalu digunakan waktu gerimis dan hujan.

Air wiper sangat penting dan berguna untuk membersihkan kaca depan supaya tidak menganggu pandangan saat berkendara.

Bukan hanya itu, adanya air wiper juga bisa meminimalisir dan mengamankan kaca dari goresan yang disebabkan gesekan karet wiper dengan debu serta kotoran yang menempel di kaca.

Hal kedua yang saya lakukan yaitu mengarahkan jalur ventilasi AC agar tidak langsung ke kaca mobil terutama bagian yang dekat dengan spion kiri dan kanan.

Semburan angin AC dari kisi-kisi dasbor depan bisa menyebabkan kondensasi yang berakibat kaca mobil berembun dan menganggu pandangan pengemudi. Hal serupa juga biasa  kita temukan pada kaca minimarket yang berembun kala hujan.

Ketiga, siapkan kain lap atau kanebo untuk membersihkan kaca spion samping kiri dan kanan dari tetesan air hujan. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tetap leluasa memantau pengendara lain dari arah belakang.

Di samping hal yang saya lakukan itu, tentu juga ada hal yang mesti dihindari dan diwaspadai saat berkendara tatkala cuaca ekstrim.

Saya menghindari menyalakan lampu tanda darurat alias lampu hazard selama dijalan terutama didalam tol saat hujan deras.

Alih-alih bikin aman justru malah membahayakan karena bisa membuat bingung pengendara lain dari arah belakang saat saya berbelok atau berpindah jalur.

Menyalakan lampu utama menjadi pilihan tepat dengan  tujuan agar kendaraan saya terlihat oleh pengendara lain. Lagi pula penggunaan lampu hazard hanya untuk kondisi darurat ketika berhenti di pinggir jalan,pecah ban atau mogok didalam tol.

Tidak lupa  saya hindari genangan air yang tinggi apalagi mencapai ukuran setengah ban mobil kita. Jika jelas-jelas terlihat banjir, tentu saya lebih memilih mencari jalan lain agar lebih aman dan terhindar dari bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun