Mohon tunggu...
Erwin Faza
Erwin Faza Mohon Tunggu... Administrasi - Berkeluarga dengan 5 anak. Bekerja dan tinggal di Perth

Berkeluarga dengan 5 anak. Bekerja dan tinggal di Perth

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Muhasabah Qur'aniyyah : Menampakkan 'Amal

6 Mei 2014   17:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

" Orang orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari, secara sembunyi sembunyi maupun terang terangan, mereka mendapatkan pahala di sisi TuhanNya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati " ( QS 2 : 274 )

نزلت في علي بن أبي طالب رضي الله عنه، فإنه كان معه أربعة دراهم، فأنفق في الليل درهماً وبالنهار درهماً، وفي السر درهماً، وفي العلانية درهم

Ayat ini turun Berkaitan dengan Ali bin Abi Thalib r.a sesungguhnya beliau  mempunyai 4 Dirham.  Maka dia menginfakkan 1 dirham di malam hari, 1 dirham di siang hari, 1 dirham secara sembunyi sembunyi, dan 1 dirham secara terang terangan.

Wahai saudaraku,

Dalam sebuah hadits yang panjang, Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Tuhanku telah berwasiat kepadaku dengan sembilan perkara, dan aku wasiatkan kepada kalian (untuk melaksanakannya). Tuhanku berwasiat: agar aku berlaku ikhlas, baik secara tersembunyi atau terang-terangan….”

Ikhlas adalah sebuah perkara yang besar dan harus ada di setiap amal agar amalnya di terima oleh Allah SWT. Apakah itu di lakukan secara sembunyi sembunyi, ataukah secara terang terangan. Walaupun amal yang di lakukan secara sembunyi sembunyi akan lebih selamat. Tapi, jika ia dilakukan dengan terang terangan, dia akan bisa menjadi tauladan bagi orang lain.


Namun, yang menjadi masalah justru seseorang tidak jadi melakukan kebaikan karena manusia. Hal ini malah dianggap oleh seorang ulama shalih yang bernama Fudhail bin ‘Iyadh sebagai riya’. Beliau berkata, “Meninggalkan sesuatu amal karena manusia adalah riya’ dan amal (ibadah) karena manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas adalah bila kamu diselamatkan oleh Allah Swt. dari dua perkara itu.

Wahai saudaraku,

Maka janganlah apriori atau alergi dengan manusia yang menampakkan amalnya. Pertama, hendaknya kita bersyukur kepada Allah SWT dan bahagia bahwa manusia sudah melakukan kebaikan. Kedua, hendaknya berdo'a kepada Allah SWT agar Allah SWT menjaga niat orang orang yang menampakkan amalnya agar tetap ikhlas. Tiga, berharap dan berdo'a agar orang orang lain, bisa mengambil contoh dan tauladan dengan 'amal itu.

Wallahu a'lam bishowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun