Mohon tunggu...
Erwin Alvian
Erwin Alvian Mohon Tunggu... Lainnya - Professional son.

Hidup cuma sekali. Karena kalo 3x, berarti hidup, hidup, hidup. :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

CSR, Kepedulian atau Pencitraan?

6 Juli 2024   00:09 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perusahaan perlu Menyusun dan melaporkan inisiatif CSR mereka secara terbuka, termasuk tujuan, strategi, hasil, dan tantangan yang dihadapi. 

Dengan demikian, pemangku kepentingan dapat menilai sejauh mana perusahaan yang benar-benar berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan dampak social yang positif. Selain itu, keterlibatan pemangku kepentingan dalam merancang dan mengimplementasikan program CSR juga penting. 

Dengan melibatkan masyarakat local, organisasi non-pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, perusahaan dapat memastikan bahwa program CSR mereka sesuai dengan kebutuhan dan harapan komunitas yang mereka layani. Hal ini, tidak hanya meningkatkan kepercayaan dan hubungan lebih kuat antara perusahaan dengan masyarakat. 

Dalam praktiknya, beberapa perusahaan telah berhasil menunjukkan bahwa CSR dapat dilakukan dengan integritas dan komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab social. 

Misalnya, Unilever dengan program Sustainable Living Plan-nya, berusaha mengintegrasikan tujuan social dan ingkungan ke dalam seluruh rantai pasokan dan operasional mereka. 

Unilever menetapkan target yang jelas dan terukur untuk mengurangi jejak lingkungan, meningkatkan kesejahteraan social, dan menginspirasi konsumen untuk menjalani gaya hidup yang berkelanjutan. 

Namun, untuk setiap perusahaan Unilever ada banyak perusahaan lain yang masih berjuang untuk menunjukkan bahwa CSR mereka lebih dari sekedar pencitraan. 

Oleh karena itu, penting bagi akademisi, praktik bisnis dan masyarakat untuk terus mengevaluasi dan menantang praktik CSR, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.

Kesimpulannya adalah, sementara CSR memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan, tantangan utama terlekat pada untuk memastikan bahwa perusahaan melakukannya dengan niat dan komitmen yang tulus. Tanpa integritas dan transparansi, CSR berisiko menjadi sekedar alat pencitraan yang tidak membawa perubahan positif yang berarti. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang kebih holistic dan berkelanjutan terhadap CSR, serta menjadikannya sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka untuke mencapai tujuan yang lebih besar.

Oleh: Erwin Alvian Prastowo 1182300008

             FISIP Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun