Mohon tunggu...
Erwin Dharmawan
Erwin Dharmawan Mohon Tunggu... Freelancer - Ajari saya cara menulis yang baik

Bekerja untuk mendapatkan sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perencanaan Tertulis

2 September 2019   12:41 Diperbarui: 2 September 2019   12:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu penulis mengikuti sebuah acara berskala nasional, tapi regional, tepatnya hari Rabu, 20 Agustus 2019 di sebuah hotel mewah di Balikpapan.  Tertulis Booklet Pedoman Pelaksanaan Konsultasi Regional dalam rangka penyusunan Rancangan Awal RPJMN 2020-2024, ya forum konsultasi regional wilayah Kalimantan merupakan satu dari 5 Forum yang dilaksanakan oleh Pemerintah.

Forum ini didasarkan pada Peraturan tentang Perencanaan Nasional yang secara detail tertulis dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.  Pada pasal 14 ayat (1) undang-undang tersebut mengamatkan agar setiap lima tahun Bappenas menyiapkan Rancangan Awal RPJMN yang memuat penjabaran visi, misi dan program presiden ke dalam strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, dan menjadi salah satu rujukan daerah dalam penyusunan RPJM Daerah (34 provinsi dan 416 Kabupaten, 98 Kota).

Dalam forum tersebut untuk RPJMN 2020-2024, ada 7 (tujuh) agenda Pembangunan, yaitu :

1.  Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas;

2.  Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;

3.  Mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas dan berdaya saing;

4.  Membangun kebudayaan dan revolusi mental;

5.  Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dagar;

6.  Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim;

7.  Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

Forum tersebut diadakan untuk MENYELARASKAN target tujuh agenda pembangunan national dengan pembangunan daerah per PULAU.  Kata menyelaraskan dan pulau sengaja penulis ejakan, untuk memberi tekanan, bahwa forum ini dilakukan di Lima Kepulauan di wilayah NKRI.

Dalam forum tersebut, baik yang dilakukan melalui kuliah umum ataupun melalui desk, program dan kegiatan prioritas yang sudah disampaikan seperti sudah tersusun dengan baik dan rapi, dan sangat sulit untuk memasukkan program dan kegiatan yang daerah perlukan.  Ini terlihat dari diskusi dan tanya jawab yang dilakukan selama sesi-sesi tersebut.  Kalaupun ada nada diterima, hanya menjadi catatan untuk penyempunaan, demikian komentar yang terngiang ditelinga peserta.

Ada peserta yang menyelutuk "jadi untuk apa acara seperti ini", apa kewenangan daerah, apa maunya pusat, dan apa-apa yang lain.

Bagi penulis, acara seperti ini sebenarnya perlu juga dikritisi agar kedepan lebih baik dan bermakna, karena anak-anak SD saja bisa berhitung, untuk sebuah acara seperti ini diperlukan sumber daya yang cukup besar, jauh lebih besar dari program dan kegiatan yang diusulkan oleh daerah, dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat, seperti masyarakat kami di daerah perbatasan seperti Kab. Makaham Hulu, yang kondisinya sangat tragis.  Banyak Kebijakan-program-kegiatan yang sudah tertulis selama ini, diperjalanan tidak menjadi "apa-apa" bahkan hanya menjadi rongsokan buku atau perencanaan yang usang.

Sebagai rujukan bagi daerah, ini menjadi kegiatan yang di PROYEK kan, yaitu bagiamana daerah yang sudah memiliki dokumen perencanaan sebelumnya akan merombak untuk MENYELARASKAN dengan dokumen baru.

Pertanyaan penulis, ketika negara lain sudah membuat perencanaan  Bagaimana Negara Menaklukan Negara Lain, Bagaimana Masyarakat bisa berwisata ke Bulan atau planet lain, dan berbagai Perencanaan lainnya, lalu mengapa kita menghabiskan waktu dan sumber daya untuk menyusun perencanaan yang sebenarnya masalahnya ada didepan mata kita.

Penulis hanya berharap, semoga apapun yang dilakukan dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, dan dapat dinikmati oleh cucu kita.

Lalu, apa hubungan dengan gambar tersebut diatas, hanya penulis yang tahu.

.-----Salam Pancasila -----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun