Mohon tunggu...
Erwin Wijanarko
Erwin Wijanarko Mohon Tunggu... Mahasiswa - berghuis

mantap

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Alasan Mengapa Memilih MIPA sebagai Program Studi Saat Kuliah

5 Desember 2021   20:25 Diperbarui: 5 Desember 2021   20:35 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bedanya dengan geofisika adalah, geologi membahas sisi makroskopisnya atau yang dapat kita lihat dengan mata dan kita rasakan dengan tangan. Sedangkan geofisika berkaitan dengan alat-alat pendukung untuk melihat sisi mikroskopisnya seperti kondisi bawah permukaan bumi, di lain sisi geologi lebih membahas di atas pemukaan bumi. 

Prospek kerja prodi geologi di antaranya pertambangan, perminyakan, kebencanaan, dan geowisata. Geowisata adalah kegiatan membuat suatu daerah menjadi punya prospek besar dari segi wisata berdasarkan unsur-unsur kebumian yang ada di daerah tersebut. 

Kemampuan yang didapat setelah lulus dari prodi ini di antaranya nature sense yang melonjak pesat, seperti ketika melihat gunung, kita dapat membayangkan proses terbentuknya gunung, bukan hanya mengapresiasi estetikanya gunung tersebut saja, tetapi juga proses keterbentukannya dan bahan pembentuknya. 

Lalu ketika kita punya data pengeboran sumur atau area pertambangan, kita akan lebih fasih menginterpretasikan arah atau berapa banyak kandungan tambang yang bisa dibor atau ditambang, kita juga bisa memperkirakan seberapa lama area tersebut bisa ditambang, dan mengestimasi berapa total keuntungan yang didapat dari pemboran atau penambangan area tersebut.

Geografi: ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan fisik atau manusia yang ada di permukaan bumi, jadi prodi ini membahas geologi, geofisika, klimatologi, antropologi, dan sosiologi. Pandangan orang terhadap prodi geografi adalah ‘berantakan’ karena prodi ini sering jalan-jalan ke alam atau lapangan. 

Prodi ini membahas persinggungan antara geologi dan geofisika, maksudnya adalah membahas kimia yang merupakan bagian dari geologi dan juga membahas fisika yang merupakan bagian dari geofisika. Kuliah lapangannya membahas tentang fenomena alam seperti struktur tanah itu apa saja, geomorfologi yaitu bentuk bumi seperti apa saja. 

Lalu kuliah lapangan geografi fisik mayoritas mengobservasi alam, sedangkan kuliah lapangan geografi manusia, mereka mewawancarai orang, mencari narasumber atau informan, lalu mereka teliti dan lihat bagaimana persebarannya. Lalu mereka akan mendapat hasil seperti ‘oh tempat wisata yang bagus seperti ini’ dan sebagainya, dan dari hasil wawancari itu, mereka sudah bisa membuat mapping dari mana saja pengunjung tempat wisata tersebut berasal. Untuk kemampuan yang didapat ketika lulus dari prodi geografi yaitu mapping atau pemetaan dan penginderaan jauh. 

Penginderaan jauh adalah pengelolaan citra landskap. Untuk mapping contohnya yaitu peta persebaran rumah sakit dan peta persebaran penyakit demam berdarah, jadi dari peta persebaran tersebut mereka analisis tentang ‘mengapa ya rumah sakitnya ada di sana?’ mereka dapat menjawab dengan ‘karena kebanyakan penduduk berada di pusat kota’, dan juga ada pertanyaan ‘kenapa rumah sakit besar itu jarang ada di desa?’ mereka dapat menjawabnya dengan ‘karena di desa aksesnya sulit’ dan sebagainya. Peluang karir prodi geografi di antaranya LAPAN, BMKG, KLHK, environmental analysis, dan sebagainya.

Geofisika: ilmu yang membahas tentang bumi menggunakan ilmu-ilmu fisika seperti gelombang, magnetik, gravitasi, resistivitas, kelistrikan tanah, dan sebagainya. Pandangan orang awam tentang geofisika adalah ‘BMKG’, tidak ada yang lain selain BMKG, padahal kenyataannya tidak seperti itu, karena mungkin  hanya ‘BMKG’ yang ada ‘Geofisika’ pada namanya, instansi atau lembaga lain tidak ada. 

Pada prodi geofisika ada geologinya dan juga fisikanya, jadi mereka mempelajari geologinya itu sendiri mulai dari batuan, objek-objek geologi dan mereka juga mempelajari fisika, jadi mereka mendapat mata kuliah fisika dasar, fisika modern, mekanika, dan sebagainya. Untuk prospek kerja lulusan geofisika tidak hanya di BMKG, tetapi juga bisa ke perminyakan, geothermal, batubara, pertambangan, sipil dan lingkungan. Mereka juga bisa membuat regulasi-regulasi tentang debit air yang harus diambil oleh gedung-gedung tinggi atau hotel-hotel di Jakarta agar air tanahnya tidak turun. 

Pada bidang sipil, mereka juga bisa mengonstruksi jalan di lereng agar stabil dan tidak longsor. Pada bidang kebencanaan, tepatnya di BMKG, mereka umumnya mengurus tentang gempa dan aktivitas vulkanik, memprediksi kedalaman gempa, dan sebagainya. Kemampuan yang didapat setelah lulus dari prodi ini adalah menjadi skeptis terhadap semua hal terutama hal-hal yang berkaitan dengan kebumian. Terlebih zaman sekarang banyak berita hoaks tentang kebencanaan, nah lulusan geofisika di sini menjadi lebih tau bahwa berita tersebut adalah hoaks atau fakta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun