Mohon tunggu...
Erwin Harahap
Erwin Harahap Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Marak Kembali, Model Penipuan Gaya Lama via SMS

3 Mei 2016   08:42 Diperbarui: 3 Mei 2016   08:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat masyarakat Indonesia secara umum sudah paham dan mengerti mengenai modus operandi penipuan lewat SMS beberapa tahun lalu, masyarakat sudah merespon positif dengan mengabaikan pesan penipuan tersebut atau secara reaktif melaporkan kepada pihak-pihak terkait, share ke teman, atau bahkan directly take action dengan memarahi si pelaku penipuan melalui nomor yang mereka kirim dan/atau mempermainkan mereka seakan kita tertipu.

Namun, hari kemarin Senin 2 Mei 2016, beberapa Alumni FMIPA UNISBA memperoleh pesan yang bisa dikatakan seakan resmi dari institusi almamater. Tercatat 7 Alumni melaporkan SMS penipuan tersebut hingga hari ini, namun tidak tertutup kemungkinan jumlah ini akan terus berkembang, karena jumlah tersebut hanya untuk alumni FMIPA UNISBA, belum dari fakultas-fakultas UNISBA lainnya.

Para Alumni, mahasiswa, dan masyarakat secara umum, diharapkan dapat mengenali karakter pesan yang merupakan jenis dari penipuan, yang mana biasanya pesan tersebut memiliki ciri umum sebagai berikut:

1. Mencatut nama pimpinan dari Institusi, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Prodi, dst.

2. Memuat iming-iming atau harapan menggiurkan berupa seminar, symposium, pelatihan, atau lainnya.

3. Pesan berisi perintah langsung untuk menghubungi seseorang melalui nomor yang disediakan

Agaknya, pesan menggiurkan berupa "Anda memenangkan undian 1000 Milyar", atau "Anda berhasil memperoleh Mobil Ferrari 100 pintu", apa pun itu, sudah tidak lagi menarik hati masyarakat untuk tertipu. 

Namun bayangkan seorang mahasiswa yang baru lulus dari Institusi tempat dia berjuang untuk memperoleh ilmu, habis-habisan bertahun-tahun, berdarah-darah, dan akhirnya berhasil mencapai kesuksesan memperoleh pengakuan dari institusi pendidikan sebagai salah sorang pakar dibidangnya, dengan memperoleh gelar Sarjana. Saat beristirahat sejenak, menarik nafas untuk langkah perjuangan berikutnya, untuk mengaplikasikan ilmu untuk kebermanfaatan semua orang, tiba-tiba diperoleh SMS yang berisi pesan berupa sanjungan bahwa dia telah terpilih untuk menjadi wakil institusi dalam sebuah seminar atau pelatihan.

Siapa yang tidak akan merasa bangga memperoleh pesan dari pimpinan almamaternya dan diminta mengikuti suatu event sebagai wakil dari institusi. Siapa yang tidak akan merasa senang, ketika posisinya diakui oleh pimpinan institusi tempat dia belajar. Si pelaku penipu sudah bisa mem[rediksi efek psikologis ini, dan menjadikannya celah untuk memasukkan intik bisik hipnotis sehingga secara refleks, korban akan mengikuti kemauan dan petunjuk si penipu.

Jenis pesan SMS yang ternyata adalah penipuan ini, contohnya adalah sebagai berikut:

"Ass, saya Dra. *** (Wadek 1 FMIPA Unisba),
yth, *** , diminta Hbngi Skrng Bpk Dr. ***
(Dekan FMIPA Unisba). 081283743355. Anda
di Tunjuk Hadir Mewakili Alumni FMIPA Unisba
Dlm Seminar Nasional Statistika Dari Dikti
Tgl 14/15 Mei di Htl Brbdr Jakarta, Wsslm".

Bentuk nyata SMS penipuan tersebut, dapat dilihat pada link berikut:
http://wp.me/a4hGj-13Q
http://wp.me/a4hGj-13R
http://wp.me/a4hGj-13S

Mungkin masyarakat akan berpikir, "Masa sih seorang sarjana bisa tertipu SMS model beginian?", Tentu saja bisa!. Tergantung dari situasi dan kondisi kita sebagai korban. Bahkan se-level professor atau juga pejabat negara, ada juga yang tertipu transfer uang puluhan hingga ratusan juta rupiah

Apabila seorang Alumni yang saya gambarkan diatas, baru saja berhasil memperoleh lulus bergelar Sarjana, bangga akan perjuangan berat yang berhasil dilaluinya, bersama ucapan selamat dari keluarga, teman, kerabat. Saat menerima SMS tersebut, tentu akan merespon sebagai seorang Alumni baik karena didikan yang baik pula, yaitu me-respon dari pimpinan almamater nya. Dan respon inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk menjerat sang korban kedalam lingkungan Hipnotis.

Salah seorang Alumni melaporkan bahwa dia dengan secara "tidak sengaja" telah mentransfer sejumlah uang kepada rekening si penipu dengan nomor rekening 1620001117609 a.n. Sukriadi. Catat bahwa ini adalah salah satu rekening yang digunakan oleh si penipu untuk menampung uang dari para korban nya. Waspadalah!.

Berdasarkan laporan dari salah seorang alumni yang terkena hipnotis dan mentransfer sejumlah uang, akan saya gambarkan reka peristiwa secara global, bagaimana si penipu beraksi menjerat korban:

1. Penipu mengirimkan SMS kepada korban.

2. Alumni/korban menerima SMS. Sebagai lulusan yang baik, dia merespon baik pesan tersebut. 

3. Penipu menelpon korban. Korban menerima telpon dan terjadi percakapan, dimana si Penipu "memaksa" korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai keperluan administratif dll.

4. Korban merespon percakapan dengan baik, dan mengikuti petunjuk dari si Penipu, Pada tahap ini, bisa diasumsikan bahwa korban sudah terkena hipnotis, baik secara sadar ataupun tidak.

5. Korban diminta menyiapkan 2 kartu ATM dengan saldo masing-masing harus berjumlah diatas 1 jt rupiah.

6. Korban diminta untuk pergi menuju ATM dan mentransfer sejumlah uang ke 2 nomor rekening berbeda dengan jumlah transfer yang tidak bulat. Yaitu sebesar Rp. 875.493.

7. Korban "secara tidak sadar dan tidak sengaja" mengikuti semua petunjuk si penipu dan mentransfer sejumlah uang diatas ke 1620001117609 a.n. Sukriadi.

8. Setelah selesai transfer, korban merasakan ada sesuatu yang janggal. Telepon diputus dan segera kontak ke salah satu ketua prodi Institusi FMIPA UNISBA untuk mengkonfirmasi tentang kebenaran SMS tersebut.

9. Ketua Prodi menjelaskan bahwa SMS tersebut adalah penipuan.

Menyikapi laporan dari salah seorang alumni tersebut, langkah-langkah kewaspadaan yang harus ditempuh oleh siapa pun penerima SMS berupa tawaran menggiurkan adalah sebagai berikut:

1. Bacalah pesan SMS dengan hati-hati. Apa isi pesan tersebut.

2. Apabila pesan tsb mengatasnamakan pimpinan suatu institusi (misalnya FMIPA UNISBA), kontak nomor telepon kantor FMIPA yang ada di website resmi UNISBA. 

3. Apabila SMS diterima malam hari, tunggu sampai keesokan hari nya, dan kontak kantor Institusi pada jam kerja. Tidaklah mungkin suatu institusi mengirimkan sebuah undangan untuk mewakili institusi tersebut dengan terburu-buru meminta respon.

4. Apabila si Pengirim memaksa untuk segera menghubungi atau mengirimkan uang, dengan alasan apa pun dan se-masuk akal apapun, apabila terdapat untuk pemaksaan atau meminta kita menuruti kemauan mereka dengan sangat segera, sudah dipastikan itu adalah Penipuan.

5. Apabila karena satu dua hal, kita akhirnya pergi juga ke ATM, sebaiknya ajak teman atau keluarga untuk menemani.

6. Catat nomor SMS, dan laporkan ke cybercrime@polri.go.id, http://wp.me/a4hGj-13P.

Semoga kita semua bisa mengenali dan terhindar dari modus-modus penipuan melalui SMS, telepon, maupun media lainnya. Perlu dipahami bahwa seiring berkembangnya teknologi dan budaya, model dan tipe kejahatan pun ikut berkembang, termasuk juga model-model penipuan.

Karenanya, bisa saja model penipuan ini menyatakan bahwa ada keluarga meninggal dunia, anak dibawa ke kantor polisi, ibu masuk rumah sakit, mama minta pulsa, dan lain-lain. Untuk itu mari kita waspada terhadap semua bentuk kejahatan melalui SMS atau medsos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun