Mohon tunggu...
Erwin Harahap
Erwin Harahap Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Marak Kembali, Model Penipuan Gaya Lama via SMS

3 Mei 2016   08:42 Diperbarui: 3 Mei 2016   08:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentuk nyata SMS penipuan tersebut, dapat dilihat pada link berikut:
http://wp.me/a4hGj-13Q
http://wp.me/a4hGj-13R
http://wp.me/a4hGj-13S

Mungkin masyarakat akan berpikir, "Masa sih seorang sarjana bisa tertipu SMS model beginian?", Tentu saja bisa!. Tergantung dari situasi dan kondisi kita sebagai korban. Bahkan se-level professor atau juga pejabat negara, ada juga yang tertipu transfer uang puluhan hingga ratusan juta rupiah

Apabila seorang Alumni yang saya gambarkan diatas, baru saja berhasil memperoleh lulus bergelar Sarjana, bangga akan perjuangan berat yang berhasil dilaluinya, bersama ucapan selamat dari keluarga, teman, kerabat. Saat menerima SMS tersebut, tentu akan merespon sebagai seorang Alumni baik karena didikan yang baik pula, yaitu me-respon dari pimpinan almamater nya. Dan respon inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk menjerat sang korban kedalam lingkungan Hipnotis.

Salah seorang Alumni melaporkan bahwa dia dengan secara "tidak sengaja" telah mentransfer sejumlah uang kepada rekening si penipu dengan nomor rekening 1620001117609 a.n. Sukriadi. Catat bahwa ini adalah salah satu rekening yang digunakan oleh si penipu untuk menampung uang dari para korban nya. Waspadalah!.

Berdasarkan laporan dari salah seorang alumni yang terkena hipnotis dan mentransfer sejumlah uang, akan saya gambarkan reka peristiwa secara global, bagaimana si penipu beraksi menjerat korban:

1. Penipu mengirimkan SMS kepada korban.

2. Alumni/korban menerima SMS. Sebagai lulusan yang baik, dia merespon baik pesan tersebut. 

3. Penipu menelpon korban. Korban menerima telpon dan terjadi percakapan, dimana si Penipu "memaksa" korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai keperluan administratif dll.

4. Korban merespon percakapan dengan baik, dan mengikuti petunjuk dari si Penipu, Pada tahap ini, bisa diasumsikan bahwa korban sudah terkena hipnotis, baik secara sadar ataupun tidak.

5. Korban diminta menyiapkan 2 kartu ATM dengan saldo masing-masing harus berjumlah diatas 1 jt rupiah.

6. Korban diminta untuk pergi menuju ATM dan mentransfer sejumlah uang ke 2 nomor rekening berbeda dengan jumlah transfer yang tidak bulat. Yaitu sebesar Rp. 875.493.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun