Produk merupakan hasil akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, maupun pemahaman peserta didik mengenai materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Diferensiasi produk berarti menerapkan keberagaman pada hasil tugas yang diberikan kepada peserta didik yang berupa presentasi, hasil tes, rekaman, karangan, alat peraga, dan lain sebagainya. Dalam penugasannya, diferensiasi produk dapat dilakukan secara individu maupun ditugaskan secara berkelompok. Â Diferensiasi produk biasanya ditugaskan kepada peserta didik berdasarkan preferensi gaya belajar yang paling sesuai dengan mereka. Dengan begitu, peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan maksimal karena tugas yang diberikan sesuai dengan gaya belajar mereka.
Diferensiasi Lingkungan
Lingkungan berarti keadaan sekitar tempat suatu kegiatan dilakukan. Lingkungan belajar berarti keadaan lingkungan sekitar tempat belajar yang meliputi lingkungan sekolah, dan sosial. Lingkungan belajar harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik dengan memperhatikan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik. Menurut Almujab dalam Oikos: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi, penerapan diferensiasi lingkungan belajar dapat mencakup beberapa aspek, diantaranya yaitu pengaturan kelompok belajar yang fleksibel, penerapan kelompok pembelajaran yang berbeda, penggunaan dan pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik, atau kegiatan yang membantu peserta didik untuk dapat bekerjasama dan melakukan interaksi sosial.
Dalam penerapannya, pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan dengan baik dan efektif  apabila  antara  guru  dan peserta didik saling meyakini bahwa pembelajaran yang dijalankan akan menghasilkan dampak positif (Faiz dan Kurniawaty, 2022). Menurut Halimah dalam Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar tahun 2023, menjelaskan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi menjadikan pembelajaran yang dilakukan peserta didik lebih bermakna karena mereka merasa apa yang menjadi kebutuhannya terpenuhi sehingga peserta didik ikut terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan  pembelajaran berdiferensiasi tidak cukup jika hanya dilakukan dalam satu kali pembelajaran karena pembelajaran berdiferensiasi memerlukan pembiasaan perlakuan sebagai langkah agar peserta didik dapat beradaptasi dari kegiatan pembelajaran sebelumnya (Astria dan Kusuma, 2023). Pembelajaran berdiferensiasi terbukti telah membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan membuat peserta didik dapat dengan bebas mengekspresikan potensi yang dimiliki sesuai dengan minatnya (Sulistyosari, dkk., 2022). Dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan berdiferensiasi pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat aktif sebagai upaya agar mereka memiliki pengalaman bermakna selama proses pembelajaran. Dengan begitu, peserta didik lebih mudah untuk menyerap pemahaman yang telah disampaikan guru ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Daftar Rujukan
Almujab, S. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi: Pendekatan Efektif Dalam Menjawab Kebutuhan Diversitas Siswa. 8. Oikos: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi & Ilmu Ekonomi, 8(1), 2549-2284.
Amalia, K., Rasyad, I., & Gunawan, A. (2023). Pembelajaran berdiferensiasi sebagai inovasi pembelajaran. Journal Of Education And Teaching Learning (JETL), 5(2), 185-193.Â
Astria, R., & Kusuma, A. B. (2023). Analisis pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika, 6(2), 112-119.Â
Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty, I. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak pada Modul 2.1. Jurnal Basicedu, 6(2), 2846–2853.
Gusteti, M. U., & Neviyarni, N. (2022). Pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran matematika di kurikulum merdeka. Jurnal Lebesgue: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika Dan Statistika, 3(3), 636-646.Â
Halimah, N. (2023). Analisis pembelajaran berdiferensiasi sebagai bentuk implementasi kebijakan kurikulum merdeka. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 5019-5019.Â