Mohon tunggu...
Ervyana Herawati
Ervyana Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Aktif

Dunia adalah ladang untuk akhirat, maka bekerjalah. Sebab engkau pasti memanen apa yang engkau tanam di sini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Prevent The Risk of Stress in Children" Melalui Kegiatan Pembentukan Pola Kreativitas Anak Sekolah Saat Pandemi Covid-19

14 September 2021   13:33 Diperbarui: 14 September 2021   13:39 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kelurahan Manukan Kulon (Sumber: http://www.media-investigasi.com/)

 Adapun program kerja yang dirancang diantaranya melakukan sosialisasi program kerja kepada orang tua dari anak sekolah (siswa) dan permohonan perijinan anak mengikuti kegiatan agenda program yang telah disampaikan, edukasi tentang cara penularan covid-19 dan pencegahan covid-19 dengan cuci tangan serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar, peningkatan minat baca anak dengan cara mendongeng bersama melalui alat peraga, menonton film perjuangan para pahlawan dan praktek pertunjukkan peran dari tokoh perjuangan para pahlawan.

Kegiatan KKN ini berlangsung selama 30 hari dengan per minggu nya terdapat laporan yang harus diserahkan pada dosen pembimbing lapangan (DPL). Pada minggu pertama, kegiatan yang dilakukan adalah identifikasi permasalahan dengan menemui perangkat RT dan sasaran KKN. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah menyusun program kerja KKN sesuai dengan masalah yang terjadi di lapangan. Memasuki minggu kedua, mahasiswa mulai menerapkan program kerja yang pertama yaitu sosialisasi protokol kesehatan yang baik dan benar seperti edukasi tentang cara penularan dan pencegahan covid-19 dengan cuci tangan serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar.

Sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar memang perlu dilakukan di masyarakat khususnya se-usia anak-anak yang lebih sering mengabaikan tentang protokol kesehatan. Sosialisasi ini juga memberikan edukasi terkait pentingnya mencuci tangan di saat pandemi covid-19. Ketika kegiatan berlangsung sasaran cukup antusias dan memperhatikan dengan baik.

Gambar 3. Praktik Mencuci tangan yang baik dan benar (Dokpri)
Gambar 3. Praktik Mencuci tangan yang baik dan benar (Dokpri)
Selanjutnya, sosialisasi ini juga mengedukasi terkait etika batuk dan bersin yang baik dan benar, sehingga dengan mengajarkan untuk melakukan etika batuk dan bersin yang benar dapat mencegah penularan berbagai penyakit. Etika Batuk dan bersin merupakan tata cara batuk dan bersin yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju sehingga bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain. Tujuan utamanya adalah mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya.

Gambar 4. Praktik etika batuk dan bersin yang baik dan benar (Dokpri)
Gambar 4. Praktik etika batuk dan bersin yang baik dan benar (Dokpri)

Di akhir sosialisasi ini dilakukan evaluasi terkait pemahaman sasaran terhadap etika batuk dan bersin yang baik dan benar. Evaluasi ini menilai sejauh mana sasaran mampu menerapkan materi sosialisasi di minggu pertama ini. 

Gambar 5. Contoh evaluasi  perbedaan etika batuk dan bersin yang benar (kanan) dan salah (kiri) | Dokpri
Gambar 5. Contoh evaluasi  perbedaan etika batuk dan bersin yang benar (kanan) dan salah (kiri) | Dokpri

Pada minggu ketiga dilakukan program kerja yang ketiga yaitu peningkatan minat baca anak dengan cara mendongeng bersama melalui alat peraga. Mendongeng atau aktivitas bercerita merupakan praktik budaya yang alamiah dan sangat baik diberikan sejak anak-anak usia dini. Mendongeng atau bercerita tentang “sesuatu”, bisa dilakukan dengan banyak cara agar dongeng lebih menarik dan hidup, misalnya dengan bantuan alat peraga. Dongeng sebagai media penanaman karakter pada anak usia dini, dapat dilakukan dengan memberikan sebuah cerita yang mengandung pesan-pesan moral, serta kesimpulan akhir dari cerita dongeng yang bisa diterapkan anak usia dini dalam kehidupannya sehari-hari dan mampu menanamkan serta menumbuhkan karakter dalam diri seorang anak. 

Ketika mendengarkan cerita dongengnya, anak-anak terlihat bosan, kemudian setelah mahasiswi menggunakan media pendukung cerita dengan gambar-gambar hewan, semua anak akhirnya memperhatikan dan mendengarkannya. Dongeng tersebut mengandung nilai moral dan karakter tentang tolong menolong, hal tersebut kemudian disampaikan sebagai hasil simpulan dari cerita dongeng yang diambil manfaatnya. Mahasiswi dalam menyampaikan simpulan menggunakan kalimat-kalimat penekanan bersifat mempengaruhi seperti “jadi siapa yang suka menolong orang lain, dia akan mendapatkan banyak teman karena kebaikannya”.

Gambar 6. Praktek mendongeng bersama dengan alat peraga (dokpri)
Gambar 6. Praktek mendongeng bersama dengan alat peraga (dokpri)
Kegiatan dongeng diikuti anak-anak dengan sangat antusias. Melalui metode bercerita anak dapat menangkap pesan moral secara langsung yang dapat membuat anak ingin meniru atau mencontoh karakter yang ada di dalam cerita tersebut. Dengan anak melihat dan mendengarkan cerita menggunakan buku cerita jadi anak dapat berimajinasi dengan cara melihat langsung gambar yang mencontohkan karakter yang baik.

Gambar 7. Sasaran antusias dalam bercerita dengan alat peraga (Dokpri)
Gambar 7. Sasaran antusias dalam bercerita dengan alat peraga (Dokpri)
Pada minggu keempat dilakukan program kerja yang keempat yaitu menonton film perjuangan dan mempraktikkan perjuangan pahlawan dari film yang telah mereka lihat. Setelah menonton film pahlawan, sasaran mencoba untuk mempraktikkan peran tokoh pahlawan yang ada di film tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun