Dan Oneng pun langsung menangis bahagia. Dan bersamaan dengan itu, ia dipanggil oleh ibunya untuk segera pulang.
Setelah Oneng meninggalkan kami bertiga, Wati dan Wulan jadi penasaran kenapa aku kok malah memilih dia. Padahal kan si Oneng gak pintar dan gak cantik seperti mereka, dan berambut keriting lagi.
Dengan santainya, kujawab aja,”Kapan lagi aku bisa minum es teh dan bakwan kesukaanku tiap hari secara gratis?”
“Oh jadi kamu milih dia semata-mata karena dia anak Bu Kantin sekolah kita ya? Huu dasar kamu, Ganteng-Ganteng kok Suka Nyari Gratisan!!” kata Wati gemes.
Dan aku hanya cengar-cengir saja mendengarnya. SELESAI.
*Karena cerita di atas tidak murni kejadian nyata, maka artikel di atas (meminjam kalimat Pak Ragile) Ditulis untuk meramaikan Even Lomba Humor Planet Kenthir 06feb2016 s/d 12feb2016. Tema: Kisah Kocak di Masa Kecil. Tapi ini tidak untuk ikut lomba.
*ilustrasi : fotografindo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H