Mohon tunggu...
Ervina Eka Ayu Safira
Ervina Eka Ayu Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan IPS UM

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembaharuan Pendidikan: Permasalahan Pendidikan Dan Solusinya Di SMPN 19 Malang

18 Mei 2024   19:07 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:24 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Guru IPS SMPN 19 Malang (Dokumentasi Pribadi)

Jawab : Inovasi kita semakin belajar dengan metode metode yang sering di pakai seperti quizizz, karena anak anak sudah pegang hp, mungkin pakai wordwall dan ppt. kalau buat ppt dibuat semenarik mungkin supaya anak anak lebih merespon, tapi ada kalanya sekarang memang anak-anak itu terkadang yang beberapa ada dari latar belakang yang berbeda jadi kita mencoba dulu untuk memetakan di awal awal nanti semakin awal kita tau karakter mereka kita coba untuk yang lebih kreatif tapi tidak semuanya bisa langsung menerima itu tidak karena anak anak juga ada kalanya bosan karena memang hp lebih menarik, kadang sudah diajari pun mereka di belakang juga masih sibuk sama hpnya. mungkin karena sudah terpengaruh oleh medsos jadi kalau yang utama pakai quiziz itu dan word wow atau pakai callking stick kalau permainan yang langsung.

5. Dalam hal teknologi, anak-anak sekarang sudah di perbolehkan membawa hp ke sekolah. Bagaimana kebijakan penggunaan hp saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: SMPN 19 baru pergantian kepala sekolah, kalau sebelum ini hp di perbolehkan bawa ketika ada guru yang meminta pembelajaran menggunakan hp jadi tidak semuanya membawa hp dan juga di perbolehkan bila mana anak itu membawa hp untuk memesan gojek karena mereka ga ada yang jemput itu di perbolehkan atas izin wali kelas. Kepala sekolah baru itu memperbolehkan membawa hp dengan catatan tidak di pakai selama pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung hp nya di simpan kemarin rencana ibu kepala sekolah adalah Insya allah akan ada setiap kelas itu laci-laci khusus untuk menyimpan hp, karena anak-anak ini walaupun sudah di kasih tau kan tetap bandel ada aja yang nyuri-nyuri bermain hp pada waktu pembelejaran, mungkin tugasnya sudah selesai. Kalau ada beberapa mapel itu di kumpulkan ke depan terus di pakai lagi atau kita kembalikan kalau kita sudah selesai atau mungkin karena pembelajarannya pakai hp ya anak-anak pakai, tapi untuk peratuan tersebut belum fix untuk semua kelas karena masih di rapatkan dan di rencanakan nanti hp itu ada kotak tersendiri kalau selama ini ada guru yang di kumpulkan. Tapi untuk hasil rapat bersama kepala sekolah belum ada tempatnya karena kan jumlah kotaknya banyak dan jumlah hp nya banyak nanti kalau ada kelalaian kita juga khawatir.

6. Apa permasalahan yang ibu lihat dalam sistem pendidikan saat ini dan menurut ibu apa penyebab utamanya serta solusi yang paling efektif dari permasalahan tersebut?

Jawab: Kalau penyebab utamanya itu karna zaman anak-anak berbeda dengan dulu, menurut saya penyebabnya lebih ke teknologi, karena teknologi itu dampaknya luar biasa. Sebenarnya sangat bagus jika bisa memanfaatkan dengan baik, tapi jika untuk anak-anak -anak HP itu sangat merusak sekali, mereka akan mencoba hal-hal yang baru yang dirasa instan seperti game, mereka sudah tertarik di situ. Jadi kalau kita memberi tahu itu bagi anak-anak hal yang enak yang bisanya lebih dia sukai. Kalau caranya, kita sebagai pendidikan harus selalu menasehati, berupaya banyak hal dengan berkompromi dengan orang tua kalau ada apa" kita sampaikan, memang harus ada singergi saling kerjasama antar pendidik dan orangtua, apalagi background rata-rata pendidikan dan background keluarganya beragam seperti broken home yang menjadikan tidak maksimal. Selain teknologi tadi, background keluarga yang bermasalah jadi mereka dari rumah udah bermasalah dibawa ke sekolah pun tetap seperti itu. Karena juga sudah beda generasi jadi kita harus lebih dekat dengan mereka. Karena anak SMP masih pada masa pencarian jati diri, suka mencoba hal baru, kadang jika dinasehati tidak langsung diambil jadi mereka suka hal-hal yang senang-senang. Solusi yang efektif dari masalah tersebut saya sendiri masih belajar kita juga ke anak-anak setiap hari juga haris saling memahami jadi tidak bisa yang instan begitu ada masalah langsung di selesaikan juga tidak bisa jadi kita belajar dari rekan-rekan sejawat  yang sekiranya udah senior atau mungkin kita sering sharing sesama teman mgmps tentang materi, tentang kekondusifan di kelas biasanya saling sharing di kegiatan-kegiatan seperti pertemuan sekolah, terus kita juga saling belajar juga tentang kalau sekarang banyak di sediakan seperti pelatihan-pelatihan bagaimana cara menenangkan anak. Anak dulu kalau di bilangin diam pasti langsung diam, kalau sekarang tidak begitu jadi sekarang harus ada triknya, mungkin di ajak nyanyi atau di ajak permainan yang mungkin anak-anak suka atau kalau kuis-kuis di buat kuis itu semenarik mungkin anak-anak lebih suka di kasih seperti itu dari pada di kasih soal terus di kerjakan karena sekarang sudah beda zaman.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil observasi dan wawancara kami yaitu pembaharuan pendidikan seperti revolusi kurikulum yang relevan dengan dunia nyata, penggunaan teknologi sebagai perantara pembelejaran, pelatihan guru yang berkualitas, dan pemerintah serta sekolah adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi peserta didik. Pembaharuan pendidikan tidak hanya menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga individu yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Daftar Pustaka :

Gunawan. I. (2015). Inovasi dan Pembaharuan Pendidikan. FIP Universitas Negeri Malang

Nurhuda, H. (2022). Masalah-masalah pendidikan nasional; faktor-faktor dan solusi yang ditawarkan. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 5(2), 127-137.

Disusun oleh: 

1.  Apriliana Dwi Andhini
2.  Aysa Lutfi Afriandani
3.  Dilla Patricia Wulandari
4.  Ervina Eka Ayu Safira
5.  Filza Anindhita Safitri
6.  Khumairotus Sa'adah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun