Mohon tunggu...
Ervina Eka Ayu Safira
Ervina Eka Ayu Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan IPS UM

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembaharuan Pendidikan: Permasalahan Pendidikan Dan Solusinya Di SMPN 19 Malang

18 Mei 2024   19:07 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:24 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran dalam kelas di SMPN 19 Malang (Dokumentasi Pribadi)

Pendidikan “merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (UU No 20 tahun 2003)”. Pembaharuan pendidikan ialah suatu perubahan baru yang bersifat kualitatif, berbeda dari yang sebelumnya, serta diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian pendidikan. tujuan dari pembaharuan pendidikan yaitu (a)sebagai tanggapan baru terhadap masalah pendidikan, (b) sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis. untuk tercapainya tujuan-tujuan pendidikan maka harus (a) pemerataan dan peningkatan daerah, (b) memperluas layanan pendidikan, (c)meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan, (d) meningkatkan keefektifan dan efisiensi sistem, (e) melancarkan sistem informasi (Gunawan, 2015).

Pendidikan tidak pernah lepas dari berbagai permasalahan. Masalah yang di hadapi pendidikan itu terbagi menjadi 2 yakni masalah mikro dan masalah makro. Masalah mikro merupakan masalah yang ditimbulkan dalam komponen dalam pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem, seperti masalah kurikulum. Sedangkan masalah makro, merupakan masalah yang ditimbulkan dari dalam pendidikan itu sebagai suatu sistem dengan sistem lainnya yang lebih luas mencakup seluruh kehidupan manusia, seperti tidak meratanya penyelenggaraan pendidikan di setiap daerah. Begitupun dengan Indonesia, pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih dihadapi dengan berbagai permalahan. Permasalahan itu menjadi penyebab utama dalam rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia (Nurhuda, 2022).

Wawancara dengan Guru IPS SMPN 19 Malang (Dokumentasi Pribadi)
Wawancara dengan Guru IPS SMPN 19 Malang (Dokumentasi Pribadi)

Pada hari Kamis, 16/5/2024 kelompok kami melakukan observasi dan wawancara kepada salah satu guru IPS di SMPN 19 Malang. Wawancara dan observasi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan. Dalam wawancara tersebut, kami membahas mengenai pembaharuan pendidikan, permasalahan pendidikan dan solusinya. Berdasarkan wawancara dan observasi di dapatkan hasil sebagai berikut: 

1. Bagaimana pendapat ibu mengenai pembaharuan pendidikan, seperti contoh perubahan kurikulum atau pendidikan berbasis teknologi dan dampak perubahan tersebut terhadap proses pembelajaran di dalam kelas?

Jawab: Kalau perubahan kurikulum itu kita disuruh belajar lebih baik lagi termasuk juga membenahi sesuatu yang di masa lampau dan juga mencoba untuk bagaimana dikedepankan itu semakin lebih bagus karena dengan pembenahan kurikulum atau mungkin terjadi perbedaan itu biasanya memang untuk hasil evaluasi dari sebelumnya. Dampaknya banyak jadi terutama bagi bapak ibu guru emang di minta untuk lebih kreatif lebih inovatif karena harus mengikuti, kan prinsip pendidikan belajar sepanjang hayat, dan kita di kurikulum yang baru kurikulum merdeka lebih memanusiakan peserta didik jadi lebih ke model pembelajaran berbeda, kita harus siap menyesuaikan apa yang diminta oleh kebutuhan peserta didik.

2. Untuk di SMPN 19 Malang sendiri apakah ada inovasi dalam beradaptasi dengan pembaharuan pendidikan saat ini?

Jawab: Tiap minggu, tiap hari jumat itu ada. Karena kita tuntutannya di kurikulum merdeka apalagi ada platform merdeka mengajar ya, kita kan diminta untuk belajar mandiri sekaligus juga ada yang diterapkan dengan praktik nanti kita saling menularkan. Misalkan ada inovasi pembelajaran. Kalau kegiatan rutinan ada rapat dinas tiap hari jum'at, kalau MGMP satu bulan sekali tapi perwakilan, kalau MGMPS biasanya kita sesuaikan dg kegiatan disekolah. 

3. Di SMPN 19 Malang ini bagaimanalah penerapan kurikulum merdeka seperti penerapan nilai-nilai karakter?

Jawab: Pendidikan karakter itu mulai dari karakter gotong royong, nilai religius dan kesopanan semua itu sudah kita sampaikan lewat kurikulum, lewat kesiswaan atau wali kelas jg ada mulai dari adab mereka datang ke sekolah, berpakaian yang rapi mulai dari rambut, gimana etika menyapa dengan guru atau bagaimana mereka bergaul itu ada cuma dalam pelaksanaan itu belum maksimal untuk -karakter-karakter kita hanya melanjutkan dari sekolah sebelumnya dalam pelaksanaan nya atau dalam praktek ya belum maksimal, kalau saya tangkep anak-anak kalau menyapa kita aja "hai bu" tangannya harus dada, tapi itu masih mending dari pada ketemu gurunya lari atau mungkin masuk kelas aja langsung masuk keluar kelas misalnya mau ke kamar mandi etikanya mau izin ke toilet belum ada, memang prakteknya masih belum maksimal seperti patuh. 

4. Apa saja inovasi pembelajaran yang sudah ibu terapkan dalam pembelajaran dalam kelas serta bagaimana siswa merespons perubahan metode pembelajaran yang ibu terapkan?

Jawab : Inovasi kita semakin belajar dengan metode metode yang sering di pakai seperti quizizz, karena anak anak sudah pegang hp, mungkin pakai wordwall dan ppt. kalau buat ppt dibuat semenarik mungkin supaya anak anak lebih merespon, tapi ada kalanya sekarang memang anak-anak itu terkadang yang beberapa ada dari latar belakang yang berbeda jadi kita mencoba dulu untuk memetakan di awal awal nanti semakin awal kita tau karakter mereka kita coba untuk yang lebih kreatif tapi tidak semuanya bisa langsung menerima itu tidak karena anak anak juga ada kalanya bosan karena memang hp lebih menarik, kadang sudah diajari pun mereka di belakang juga masih sibuk sama hpnya. mungkin karena sudah terpengaruh oleh medsos jadi kalau yang utama pakai quiziz itu dan word wow atau pakai callking stick kalau permainan yang langsung.

5. Dalam hal teknologi, anak-anak sekarang sudah di perbolehkan membawa hp ke sekolah. Bagaimana kebijakan penggunaan hp saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: SMPN 19 baru pergantian kepala sekolah, kalau sebelum ini hp di perbolehkan bawa ketika ada guru yang meminta pembelajaran menggunakan hp jadi tidak semuanya membawa hp dan juga di perbolehkan bila mana anak itu membawa hp untuk memesan gojek karena mereka ga ada yang jemput itu di perbolehkan atas izin wali kelas. Kepala sekolah baru itu memperbolehkan membawa hp dengan catatan tidak di pakai selama pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung hp nya di simpan kemarin rencana ibu kepala sekolah adalah Insya allah akan ada setiap kelas itu laci-laci khusus untuk menyimpan hp, karena anak-anak ini walaupun sudah di kasih tau kan tetap bandel ada aja yang nyuri-nyuri bermain hp pada waktu pembelejaran, mungkin tugasnya sudah selesai. Kalau ada beberapa mapel itu di kumpulkan ke depan terus di pakai lagi atau kita kembalikan kalau kita sudah selesai atau mungkin karena pembelajarannya pakai hp ya anak-anak pakai, tapi untuk peratuan tersebut belum fix untuk semua kelas karena masih di rapatkan dan di rencanakan nanti hp itu ada kotak tersendiri kalau selama ini ada guru yang di kumpulkan. Tapi untuk hasil rapat bersama kepala sekolah belum ada tempatnya karena kan jumlah kotaknya banyak dan jumlah hp nya banyak nanti kalau ada kelalaian kita juga khawatir.

6. Apa permasalahan yang ibu lihat dalam sistem pendidikan saat ini dan menurut ibu apa penyebab utamanya serta solusi yang paling efektif dari permasalahan tersebut?

Jawab: Kalau penyebab utamanya itu karna zaman anak-anak berbeda dengan dulu, menurut saya penyebabnya lebih ke teknologi, karena teknologi itu dampaknya luar biasa. Sebenarnya sangat bagus jika bisa memanfaatkan dengan baik, tapi jika untuk anak-anak -anak HP itu sangat merusak sekali, mereka akan mencoba hal-hal yang baru yang dirasa instan seperti game, mereka sudah tertarik di situ. Jadi kalau kita memberi tahu itu bagi anak-anak hal yang enak yang bisanya lebih dia sukai. Kalau caranya, kita sebagai pendidikan harus selalu menasehati, berupaya banyak hal dengan berkompromi dengan orang tua kalau ada apa" kita sampaikan, memang harus ada singergi saling kerjasama antar pendidik dan orangtua, apalagi background rata-rata pendidikan dan background keluarganya beragam seperti broken home yang menjadikan tidak maksimal. Selain teknologi tadi, background keluarga yang bermasalah jadi mereka dari rumah udah bermasalah dibawa ke sekolah pun tetap seperti itu. Karena juga sudah beda generasi jadi kita harus lebih dekat dengan mereka. Karena anak SMP masih pada masa pencarian jati diri, suka mencoba hal baru, kadang jika dinasehati tidak langsung diambil jadi mereka suka hal-hal yang senang-senang. Solusi yang efektif dari masalah tersebut saya sendiri masih belajar kita juga ke anak-anak setiap hari juga haris saling memahami jadi tidak bisa yang instan begitu ada masalah langsung di selesaikan juga tidak bisa jadi kita belajar dari rekan-rekan sejawat  yang sekiranya udah senior atau mungkin kita sering sharing sesama teman mgmps tentang materi, tentang kekondusifan di kelas biasanya saling sharing di kegiatan-kegiatan seperti pertemuan sekolah, terus kita juga saling belajar juga tentang kalau sekarang banyak di sediakan seperti pelatihan-pelatihan bagaimana cara menenangkan anak. Anak dulu kalau di bilangin diam pasti langsung diam, kalau sekarang tidak begitu jadi sekarang harus ada triknya, mungkin di ajak nyanyi atau di ajak permainan yang mungkin anak-anak suka atau kalau kuis-kuis di buat kuis itu semenarik mungkin anak-anak lebih suka di kasih seperti itu dari pada di kasih soal terus di kerjakan karena sekarang sudah beda zaman.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil observasi dan wawancara kami yaitu pembaharuan pendidikan seperti revolusi kurikulum yang relevan dengan dunia nyata, penggunaan teknologi sebagai perantara pembelejaran, pelatihan guru yang berkualitas, dan pemerintah serta sekolah adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi peserta didik. Pembaharuan pendidikan tidak hanya menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga individu yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Daftar Pustaka :

Gunawan. I. (2015). Inovasi dan Pembaharuan Pendidikan. FIP Universitas Negeri Malang

Nurhuda, H. (2022). Masalah-masalah pendidikan nasional; faktor-faktor dan solusi yang ditawarkan. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 5(2), 127-137.

Disusun oleh: 

1.  Apriliana Dwi Andhini
2.  Aysa Lutfi Afriandani
3.  Dilla Patricia Wulandari
4.  Ervina Eka Ayu Safira
5.  Filza Anindhita Safitri
6.  Khumairotus Sa'adah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun