Aspek Perkembangan Identitas Gender
Dimulai dengan determinan genetik jenis kelamin pada saat setiap orang mengalami perkembangan melewati berbagai level perkembangan untuk belajar dari diri sendiri dan lingkungan sebagai laki laki atau sebagai perempuan.
Tahapan aspek perkembangan identitas gender pada setiap individu :
1. Remaja dan dewasa : identitas gender sudah terbentuk dengan mantap dan stereotip bisa dipahami dengan baik.Â
2. Masa kanak kanak akhir : identitas jenis kelamin menjadi sangat amatlah jelas, dan identitas gender sebagai seorang laki laki atau perempuan berkembang sebagai bagian dari konsep diri.Â
3. Usia 2-4 tahun : anak bisa belajar kategori sosial pada perempuan atau laki laki dan memberi suatu label diri dan orang lain sebagai anak perempuan atau anak laki laki walaupun dengan pemahaman yang masih terbatas dari pengertian yang sebenarnya.Â
4. Konsepsi : suatu gen kromosom jenis kelamin, yang dapat menentukan seorang bayi itu perempuan atau laki laki.Â
Peran Orang Tua dalam Pembentukan Identitas Gender Seorang Anak
Suatu Keluarga merupakan agen sosialisasi yang paling pertama memberikan pengajaran kepada seorang anak. Laki laki untuk menganutb sifat maskulin dan perempuan untuk menganut sifat feminim. Ada 3 hal yang sangat mempengaruhi perkembangan identitas gender seorang anak antara lain biologis, sosial, dan kognitif.
Pengaruh biologis dipelajari melewati faktor faktor biologis dari keturunan. Pengaruh sosial dipelajari melewati faktor faktor yang timbul dari interaksi antara seorang anak dan lingkungannya, baik di dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Pengaruh kognitif dipelajari bahwa pembagian gender anak terjadi setelah anak berpikir bahwa dirinya seorang perempuan atau seorang laki laki.Â
Nah setelah mereka konsisten terhadap identitas gendernya, anak akan mengerti mengenai perkembangan identitas gender tersebut. Nah setelah mengetahui penjelasan tersebut kita sebagai orang tua dapat menyimpulkan bahwa pengaruh orang tua dalam perkembangan identitas gender seorang anak sangatlah mempengaruhi sekali.Â
Awal yang penting dalam suatu komunitas karena merupakan lingkup yang terkecil dan paling terdekat dengan anak. Setelah anak dinyatakan sebagai laki laki atau sebagai perempuan maka mulai dari orang tua, saudara, sepupu, kakek nenek, bahkan orang lain akan memperlakukan anak tersebut dengan cara yang berbeda.Â
Secara sederhana contohnya ketika orang orang menyangka si bayi adalah seorang perempuan maka mereka akan berkomentar "cantiknya..." sedangan jika si bayi seorang laki laki maka mereka akan berkomentar "gantengnya...."