Mohon tunggu...
erveraayu syscasari
erveraayu syscasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas TK

Hobi saya berolahaga dan menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Kartu Huruf Tempel untuk Mengenalkan Huruf Pada Anak Usia Dini

17 November 2022   10:32 Diperbarui: 17 November 2022   10:37 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                               Media Kartu Huruf Tempel 

                                                                                          Untuk Mengenalkan Huruf Pada Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuiki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal,nonformal, dan informal.

Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pembelajaran rangsangan pendidikan untuk 6 Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini"Stimulasi Dan Perkembangan Anak",( Jakarta: Kencana,2016), 257 13 membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Bahasa merupakan tanda atau simbol-simbol dari benda- benda, serta menunjuk pada maksud-maksud tertentu. Kata-kata, kalimat, dan bahasa selalu menampilkan arti-arti tertentu. Sehubungan dengan arti simbolik tadi, bahasa dipakai juga sebagai alat untuk menghayati pengertian-pengertian dan peristiwa-peristiwa di masa lampau, masa kini dan masa mendatang. Oleh karena itu bahasa sangat besar artinya bagi anak sebagai alat bantu.

Kemampuan bahasa anak sangat berkaitan erat dengan kemampuan kognisinya. Lev Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa merupakan alat mental yang berfungsi sebagai mekanisme aktual untuk berpikir. Dengan bahasa maka pemikiran lebih abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga, ingatan dan antisipasi ke masa depan dibawa ke situasi baru. Bahasa juga dapat membuat anak-anak lebih imajinatif, mengubah (manipulasi), menciptakan gagasan-gagasan baru dan membagi gagasan-gagasan itu dengan anak lain (Yuliana Nurani Sujiono, dkk., 2014: 4-10). Ditemukan ada dua faktor sebagai penyebab anak kesulitan mengingat abjad, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada pada diri anak tersebut meliputi perkembangan kognitif, motivasi, minat belajar, dan emosi. Faktor eksternal berarti faktor dari luar diri anak yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dimana ketiga lingkungan ini oleh Ki Hajar Dewantara disebut dengan Tripurusa. Ketika dilingkungan keluarga, anak jarang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, dikarenakan anak masih memiliki adik yang berusia 3 bulan sehingga perhatian ibu lebih banyak tercurah kepada sang adik sedang ayah sibuk bekerja. Saat dilingkungan sekolah, kemungkinan media yang digunakan oleh guru kurang optimal sehingga tidak menarik dan merangsang minat dan perkembangan anak.

Peran media dalam sebuah pembelajaran merupakan hal yang terpenting karena digunakan sebagai pengantar atau perantara untuk menyampaikan sebuah pembelajaran. Dengan adanya media yang inovatif, dimaksudkan dapat sebagai penghubung agar anak dapat mengingat apa yang telah dipelajarinya dan pembelajarannyapun lebih bermakna. Adapun media yang digunakan dalam pengenalan abjad pada anak usia adalah kartu huruf tempel, dengan harapan dapat lebih menarik minat, perhatian dan motivasi anak untuk belajar mengenal abjad. Dengan media kartu huruf tempel yang sudah tidak asing dan sangat familiar di masyarakat ini, anak dapat belajar mengenal huruf secara nyata.

 Mengenal huruf adalah penting bagi anak TK dan perlu diajarkan dengan metode bermain karena merupakan kegiatan yang menyenangkan, tidak membebani anak dan memerlukan energy sehingga anak dapat mempelajari bahasa secara utuh belajar sesuai yang diajarkan/diharapkan.

Media Pembelajaran, kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti "tengah", "perantara" atau "pengantar". Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach & Ely bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dapat diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Media instruksional atau media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur pokok yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Unsur pesan adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/ topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari. Sedangkan unsur perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Dengan demikian, sesuatu baru dapat dikatakan sebagai media pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut. (Badru Zaman dkk, 2008: 4.5) Dari berbagai definisi dari media di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala sesuatu dalam lingkungan siswa dan merupakan non personal (bukan manusia) yang dapat digunakan untukmenyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktik dengan benar.

Seperti media kartu huruf tempel berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain. Kardus bekas, kain flanel, gunting, solasi, lem tembah, potongan huruf yang sudah di prin, perekat.

Cara membuatnya :

  • Potong kardus dengan pola seperti papan
  • Bungkus kardus dengan kain flanel
  • Tempel perekat pada papan kardus yang sudah dilapisi kain flanel
  • Potong huruf yang sudah di prin, dijadikan kartu huruf yang nantinya akan di tempel
  • Tempel perekat pada kartu huruf dan papan tempel

Contoh Kegiatanya adalah guru / orang tua menjelaskan tentang udara, maka huruf yang diambil adalah huruf U sebagai huruf pertama Udara

Cara penggunaan :                   

                

  • Guru / orang tua menunjukan huruf U pada kata udara
  • Guru / orang tua menyiapkan beberapa kartu huruf dan papan
  • Guru / orang tua memberi contoh cara mengambil huruf u dan menempelkannya pada papan
  • Anak mencontoh dan maju satu persatu untuk melakukanya

Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan bahasa anak yang mengarah pada tahap keaksaraan awal anak. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang mengharuskan dengan menggunakan buku dan pensil saja.

Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.

Penulis,

Ervera Ayu Syscasari, S.Pd

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun